PASER, KOMPAS.com - Seperti apakah etape tiga "Jelajah Sepeda Kompas Banjarmasin-Balikpapan" yang berlangsung Rabu (6/5/2015) kemarin? Para pesepeda ternyata dihajar terik matahari dan tanjakan yang terjal. Walau diterpa cuaca panas, kondisi kesehatan peserta masih tergolong baik.
"Kondisi keseluruhan tim hanya ke arah faktor kelelahan karena terik matahari dan medan yang menanjak. Masih dehidrasi ringan tapi para peserta banyak minum jadi cepat pemulihannya," kata salah satu tim medis Jelajah Sepeda Kompas Banjarmasin-Balikpapan, Aryo Pradito kepada KompasTravel saat istirahat Etape 3 di Gunung Halat, Tabalong, Rabu (6/5/2015).
Dokter lulusan Universitas Atmajaya ini mengungkapkan bahwa cairan oralit cukup mencegah kehilangan elektrolit saat dehidrasi. Elektrolit biasanya terbuang ketika olahraga berat seperti bersepeda melalui keringat. Jika sampai kekurangan cairan elektrolit maka tubuh dapat mudah lelah, lemas, dan juga keram.
"Jalan yang menanjak menyebabkan otot lebih keras. Sebenarnya lihat kemampuan diri saja. Jangan dipaksakan. Tapi semua masih aman," ujarnya.
Salah satu peserta "Jelajah Sepeda Kompas", Zulkarnain mengatakan medan yang menanjak mempengaruhi kondisi fisik. Namun ia mengikuti saran dari tim medis untuk meminum cairan oralit
"Jalan yang rusak cukup menguras tenaga. Walaupun panas, masih oke kondisi. Banyak minum yang penting," pungkasnya.
Jelajah Sepeda Kompas Banjarmasin-Balikpapan digelar dalam rangka menyambut ulang tahun Kompas ke-50 pada bulan Juni. Harian Kompas memiliki mimpi untuk merajut nusantara melalui bersepeda. Jumlah peserta yang mengikuti acara ini berjumlah 50 orang. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.