Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dingin, Manis, dan Melintasi Zaman

Kompas.com - 12/05/2015, 09:21 WIB
PADA masa lalu, Jakarta pernah memiliki sejumlah restoran es krim terkenal. Dingin dan manisnya menemani warga kota mengisi waktu luang, akhir pekan, atau untuk merayakan ulang tahun. Selain es krim Italia ”Ragusa” di Jalan Veteran I, Jakarta Pusat, yang sudah berdiri sejak 1932, masih ada es krim Baltic dan Tjanang yang sudah ada sejak 1950-an dan dapat ditemui hingga saat ini. Uniknya, es krim-es krim itu masih dibuat sendiri oleh pemilik atau penerusnya.

Terus berinovasi. Itulah kunci es krim Baltic tetap bertahan di tengah maraknya industri es krim masa kini. Selain itu, kualitas bahan dan metode pembuatan yang terus dijaga membuat es krim yang mulai diproduksi tahun 1939 ini tak ditinggalkan orang.

Satu-satunya gerai es krim Baltic ada di kawasan Senen, tepatnya di Jalan Kramat Raya Nomor 10-12, Jakarta Pusat. Barangkali, tak banyak lagi orang mengetahui gerai ini sebab Baltic tidak memasang iklan komersial.

”Dulu toko es krim ada di sebelah. Lebih luas, dengan lebar toko sampai 20 meter. Sejak tahun 1975, kami pindah ke lokasi sekarang ini. Selain itu, bagian depan toko juga sudah berkurang karena tiga kali tergusur proyek perluasan jalan,” kata Mulya Setiawan (62), generasi kedua pemilik Baltic, Kamis pekan lalu.

Baltic didirikan Mulya Santosa, ayah Setiawan, tahun 1939. Sejak awal, Baltic didesain sebagai restoran es krim. Es krim disajikan dalam mangkuk kecil. Pembeli menikmati es krim ini di meja dan bangku yang disediakan di restoran ini.

Waktu itu tak ada es krim yang dibawa pulang, belum dikenal es kering (dry ice) untuk menjaga es krim tetap membeku dalam perjalanan pulang.

Lantaran menjadi makanan restoran, es krim menjadi pilihan masyarakat keturunan Belanda atau mereka yang pernah mengecap pendidikan di negara tersebut.

Letak toko Baltic, yang sederet dengan kampus Universitas Indonesia di Salemba, juga membuat es krim pelan-pelan menjadi jamak di kalangan mahasiswa. Belakangan, dengan bertambahnya kampus perguruan tinggi di kawasan Senen, Baltic juga menjadi tujuan nongkrong anak muda.

”Saya dulu sering ke sini waktu kuliah. Sekarang saya mampir kalau pas lewat,” kata Anin (30), karyawan swasta di kawasan Menteng yang hari itu datang bersama teman-teman sekantornya.

Sejak tahun 1998, Baltic dikemas menjadi es krim yang siap dibawa pulang. Ada dua pilihan es krim reguler, yakni dalam kemasan mangkuk plastik kecil dan es krim stik. Es kering siap menjaga kebekuan es krim sampai tiga jam di perjalanan.

Meskipun sudah berumur cukup ”tua”, tidak semua orang yang besar di Jakarta mengenal tempat ini. Nila (50), misalnya, malah mendapatkan rekomendasi Baltic dari anaknya yang kuliah di kawasan Senen.

”Anak saya yang suka ke sini (toko Baltic). Menurut dia, rasa es krim ini enak. Makanya saya mau coba sekalian beli untuk kawan-kawan di kantor,” katanya sambil menenteng satu plastik berisi es krim.

Buah asli

Mulya mengatakan, ada beberapa rasa es krim yang diwarisi sejak dulu, antara lain cokelat, stroberi, moka, dan alpukat. Beberapa rasa es krim lain dikreasikan seiring berjalannya waktu. Sebut saja blueberry, durian, rum raisin, peppermint, kacang, ketan hitam, dan green tea.

Tercatat ada sekitar 20 varian es krim reguler yang dijual di gerai ini. Penambahan rasa es krim, menurut Mulya, sebagai bagian strategi hingga Baltic bisa bertahan lebih dari 70 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com