"Orang Indonesia suka kuliner, kita ingin branding bahwa Kepri adalah destinasi wisata kuliner,” jelas Direktur Eksekutif Badan Promosi Pariwisata Kepulauan Riau, Sapril Sembiring, di Jakarta, Sabtu (16/5/2015).
Memiliki wilayah laut yang besar, lanjut Sapril, membuat Kepri kaya akan hidangan laut yang segar dan lezat. Karena itu, hidangan laut menjadi salah satu kuliner yang menonjol di Kepri.
“Kita punya kawasan bahari yang kaya jadi punya seafood yang besar. Cuma kalau sekarang kita enggak bisa (bawa seafood) karena nanti tidak segar,” kata Sapril.
Secara garis besar, kuliner Kepri terpengaruh oleh dua jenis kebudayaan, yakni Tiongkok dan juga Melayu. Untuk Tiongkok, lebih condong kepada makanan-makanan sejenis bakmie. Sementara Melayu hadir dengan kue-kue dan juga kari.
Terdapat sekitar 26 jenis makanan yang ada dalam festival makanan ini. Para pengunjung bisa mencicipi makanan-makanan khas Kepri yang berasal dari tujuh kabupaten kota, yakni Batam, Bintan, Karimun Tanjungpinang, Natuna, Anambas, dan Lingga.
Salah satu yang menonjol adalah Lakse. Makanan yang dibawa langsung dari Tanjungpinang ini bentuknya seperti mi yang terbuat dari tepung sagu. Uniknya, Lakse ditaruh dalam sebuah daun bernama daun semangko. Lakse dimakan bersama kuah kari yang terbuat dari campuran ikan dan juga santan yang menghasilkan rasa gurih dan juga pedas.
Jangan lupa juga untuk mencicipi gonggong. Gonggong merupakan sebuah hewan yang menyerupai siput atau keong. Biasanya gonggong disajikan dengan cara direbus dan disantap bersama sambal khusus.
Kepri Culinary Festival merupakan rangkaian program pariwisata "Pesona Kepri Pesona Indonesia". Festival makanan ini digelar selama dua hari pada 16-17 Mei 2015 di Mall of Indonesia Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.