Menurut dia, meski dunia mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi, namun pertumbuhan sektor pariwisata masih berada pada tren peningkatan.
Dewi mengutip data dari Dewan Pariwisata dan Perjalanan Dunia (WTCC), sebuah forum industri perjalanan wisata dan pariwisata internasional, memperkirakan sektor pariwisata dunia akan mengalami pertumbuhan sebesar empat persen. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan sektor keuangan, transportasi dan manufaktur.
Sedangkan Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) yang berada di bawah naungan PBB juga memproyeksikan peningkatan hingga empat persen jumlah turis internasional pada tahun 2015.
Bahkan, berdasarkan survei yang dilakukan oleh UNWTO, kebutuhan akan berwisata ke luar negeri kini telah menjadi prioritas tertinggi kedua setelah kendaraan bagi keluarga berpenghasilan menengah di dunia, salah satunya Tiongkok, negara dengan pangsa pasar pariwisata terbesar saat ini.
"Kondisi ini tentunya menjadi peluang bagi Bali, yang ekonominya berbasis pada sektor pariwisata. Di tengah perlambatan lapangan usaha lainnya, sektor pariwisata masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di daerah ini," katanya.
Pada triwulan I 2015, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai sekitar 946 ribu atau meningkat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 831 ribu wisatawan.
Peluang pariwisata di Pulau Dewata juga semakin terbuka lebar seiring dengan membaiknya daya saing pariwisata Indonesia sebagaimana tercermin dari peningkatan peringkat Indonesia dalam laporan indeks pariwisata pada Forum Ekonomi Dunia (WEF).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.