Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qianmen, Wajah Perpaduan Kota Tua dan Modernisasi di Beijing

Kompas.com - 20/05/2015, 15:39 WIB
Fira Abdurachman

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com –  Sebut saja jalan Istiqlal di Istanbul, Turki. Di Ho Chi Minh, Vietnam ada distrik 1 Pham Ngu Lau. Di Marakes, Maroko ada Djemaa el Fna. Di Yogyakarta ada Malioboro dan Bali juga ada Kuta. Di Beijing, Tiongkok, kawasan ramai turis adalah kawasan Qianmen atau bisa juga disebut Hutong.  

Di sini, apa saja tersedia. Mulai restoran mahal sampai yang murah kelas backpacker. Bar ala barat sampai kedai minum ala lokal. Penginapan juga menawarkan beragam harga. Berbagai suvenir mulai yang murah sampai kain sutra mahal yang asli buatan Tiongkok, termasuk gerai sekelas Zara dan H&M. Mulai matahari terbit sampai bintang kerlip di langit, kawasan ini tidak pernah sepi dari manusia, mulai pendatang, warga Beijing, termasuk para turis asing.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Salah satu sudut di kawasan Qianmen, Beijing, Tiongkok.

Kawasan Qianmen biasa juga disebut Hutong. Kata Hutong adalah bahasa Tiongkok yang bisa diartikan jalanan gang kecil atau lingkungan tradisional Tiongkok. Makanya biasa juga disebut Qianmen walking street atau kawasan pedestrian Qianmen. Ya, karena jalanan di kawasan Qianmen banyak khusus pejalan kaki. Sepeda pun dilarang masuk apalagi kendaraan bermotor.

Dari literatur yang ada, Qianmen adalah kawasan kota tua di kota sibuk dan modern Beijing, Tiongkok. Kawasan ini terletak berdampingan dengan Lapangan Tiananmen dan Forbidden City atau Kota Terlarang. Sejarah kawasan ini  dimulai sekitar 570 tahun silam. Awalnya bernama jalan Zhengyangmen pada zaman dinasti Ming dan Qing. Sampai saat ini pun, bangunan Archery tower atau Menara Jianlou masih berdiri kokoh sebagai lambang kawasan Qianmen.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Penjual suvenir di kawasan Qianmen, Beijing, Tiongkok.

Kawasan kota tua ini mulai diperbarui sejak tahun 1965. Baru mulai penyelenggaraan pesta Olimpiade tahun 2008, Qianmen berubah wajah menjadi kawasan turistik. Saat KompasTravel melakukan perjalanan ke kawasan Qianmen, atmosfer-nya masih kuat dengan aroma khas Tiongkok, terutama karakter bangunan-bangunan yang tidak meninggalkan khas timur ala Tiongkok. Misalnya saja, kafe Starbuck yang biasa kental aura barat, di sini suasananya tetap kental aroma Tiongkok.  Ruangan, kursi dan meja ditata apik ala Tiongkok.

Para turis asing juga dimanjakan berbagai kemudahan fasilitas, sarana, dan prasarana pariwisata. Sebut saja transportasi umum, kita bisa menggunakan Metro atau Subway di Line 2 dan berhenti di stasiun Qianmen. Dari sini cukup berjalan kaki ke lapangan Tiananmen dan lanjut ke Forbidden City atau Kota Terlarang.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Museum Lilin Madame Tussauds di Qianmen, Beijing, Tiongkok.

Di kawasan Qianmen segala makanan ala barat macam McDonnald, Hagen Daaz, sampai Starbuck juga tersedia. Bila ingin mencicipi makanan khas lokal seperti roast duck atau bebek panggang, mi atau noodle, termasuk restoran Muslim banyak pilihannya. Jika ingin melakukan perjalanan, para turis mudah menemukan beberapa agen perjalanan yang staf-nya bisa berbahasa Inggris.  

Kehidupan malam di Qianmen tak pernah sepi. Jumat dan Sabtu malam kawasan ini akan sangat ramai oleh orang-orang berlalu-lalang, mulai anak -anak muda maupun keluarga. Tak perlu khawatir soal kantung yang tipis. Cukup kita lihat-lihat atau istilahnya cuci mata saja juga bisa menjadi hiburan tersendiri. Cuma bermodalkan kaki saja untuk jalan keliling Qianmen.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Kawasan Qianmen, Beijing, Tiongkok pada malam hari.

Bila mencari yang murah, cari saja restoran di gang-gang yang bisa menawarkan makanan mulai harga sekitar 15 Yen atau sekitar Rp 30.000 untuk menu nasi goreng atau mi kuah. Untuk kue tradisional bisa dimulai harga sekitar 5 Yen atau sekitar Rp 10.000.

Bila mau merasakan jantung kota Beijing, Qianmen adalah kawasan yang tak boleh terlewatkan. Di sini lah wajah kota tua yang kaya akan sejarah bertemu dengan modernisasi di Negara Tirai Bambu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com