KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan kampung dan rumah adat dengan arsitektur tradisional di daerah berbasis kepulauan ini telah menjadi obyek wisata baru.
"Ini yang kini kami kembangkan di NTT guna menciptakan pasar wisata baru dengan target pasar wisata yang tadinya transaksi ekonomi, kemudian bergeser menjadi transasksi sosial, karena ada akselerasi budaya," katanya di Kupang, Senin (25/5/2015), terkait pasar pengembangan obyek wisata baru di NTT.
Mantan kepala biro ekonomi Setda Provinsi NTT itu mengatakan saat ini pasar wisata tidak hanya berdimensi pasar ekonomi, tetapi pasar sosial, karena ada interaksi antara orang, bangsa dan etnik yang sangat penting untuk menciptakan kesatuan sebagai warga yang nyaman.
"Jadi 'tourism culture' atau budaya wisata harus menjadi bagian dari budaya masyarakat NTT. Karena di sana saling menghargai, di sana saling mengenal budaya satu sama lain, di sana saling meniru atau berakselerasi antara budaya, antara bangsa, antara etnik, antara agama dan lain sebagainya," katanya.
Untuk maksud tersebut, kata dia, pihaknya segera melakukan terobosan di sektor pariwisata, dengan mengembangkan konsep pariwisata perdesaan terutama destinasi kampung adat dan rumah tradisional.
Dia menyebut Kampung Adat Namata di Kudji Ratu Kabupaten Abu Raijua terdapat batu megalitik, rumah adat, dan pepohonan yang sakral.
"Untuk bisa masuk ke dalam kampung adat, harus minta izin pada penjaga pintu. Dan proses minta izin harus menggunakan bahasa adat. Oleh karena itu kita tidak bisa pergi sendirian ke sana, namun harus mengajak orang yang memahami seluk beluk dan bahasa/syair adat," katanya.
Di Kampung Adat Kudji Ratu, pengunjung bisa melihat-lihat batu megalitik yang tersusun rapi. "Demikian juga kita bisa melihat rumah adat Sabu yang masih asli." katanya.
Pada bulan-bulan atau peristiwa tertentu, bisa menyaksikan adanya upacara adat yang dilakukan di perkampungan tersebut.
Seperti Upacara Perkabungan apabila ada anggota pemangku adat (mone ama) yang meninggal, upacara mengusir bala penyakit, upacara menurunkan hujan, dan upacara lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.