Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/05/2015, 20:03 WIB
PULAU Payung jarang terdengar dalam narasi tentang Kabupaten Kepulauan Seribu. Barangkali hal itu disebabkan jumlah penduduknya yang paling sedikit di antara pulau-pulau yang dihuni warga. Ketergantungan dengan pulau lain, terutama Pulau Tidung, tidak terhindarkan lagi. Kondisi ini membuat warga di Pulau Payung harus mengeluarkan biaya kebutuhan hidup yang besar.

Pulau Payung merupakan satu dari empat pulau yang termasuk Kelurahan Pulau Tidung, Kecamatan Seribu Selatan. Ada dua nama Payung, yakni Pulau Payung Besar dan Pulau Payung Kecil. Hanya Payung Besar yang dihuni warga.

Tidak banyak penduduk yang bermukim di Payung. Pada pertengahan Mei 2015, tercatat 167 orang tinggal di tempat tersebut. Secara administratif, warga di Payung tergabung dalam RT 006 RW 004 Kelurahan Pulau Tidung.

Pulau ini memiliki luas wilayah sekitar 20 hektar. Namun, hanya sepertiga wilayah yang digunakan untuk permukiman warga. Permukiman warga diapit dengan tanah yang sudah dimiliki orang dari luar pulau ini, dan sebagian tanah dipakai untuk membuat vila.

Meskipun ada vila di pulau ini, dampak kunjungan wisatawan belum sepenuhnya dirasakan warga yang bermukim di Payung. Pada akhir pekan atau hari libur, ada kalanya terdapat wisatawan yang sekadar singgah atau bermalam di pulau ini. Namun, jumlah wisatawan tidak membeludak seperti di pulau lainnya di Kepulauan Seribu.

Banyak wisatawan datang ke pulau ini pada tahun 2010-2011. Salah satu penandanya adalah maraknya warung-warung penjual makanan di tepi pantai. Kira-kira terdapat 10 warung pada saat itu. Kini, tersisa dua warung saja dan salah satunya hanya buka pada akhir pekan atau saat ada wisatawan.

Meski demikian, Pulau Payung tetap berbenah untuk mengharapkan luberan wisatawan dari pulau sekitarnya. Salah satunya yakni dengan adanya rumah yang bisa disewakan untuk wisatawan yang hendak bermalam. Tercatat, ada tujuh rumah yang bisa disewakan.

Selebihnya, warga beberapa kali kecipratan pesanan untuk membawa tamu-tamu yang bermalam di Pulau Tidung ke titik selam dangkal (snorkeling). Karenanya, saat akhir pekan tiba atau saat musim liburan, para nelayan banyak yang menyewakan kapal untuk mengangkut turis. Beberapa di antara mereka bisa membawa turis untuk singgah ke Pulau Payung setelah snorkeling, dan kemudian membawa kembali ke Tidung.

Potensi untuk menyewakan kapal bagi para wisatawan ini menjadi peluang usaha bagi warga Payung karena sebagian besar rumah di pulau ini memiliki 1 kapal. Tercatat sekitar 25 kapal milik warga Payung.

Selain untuk kebutuhan transportasi, kapal juga dipakai untuk mencari ikan. Sayangnya, warga yang menangkap ikan dengan jaring, bubu, atau pancing ini semakin kesulitan mendapatkan ikan lantaran pemancingan skala besar atau menggunakan bom dan racun yang masih sering terjadi.

Dari pulau sekitar

Warga Pulau Payung berasal dari pulau-pulau sekitar, terutama dari Pulau Panggang.

Jauh sebelum pulau ini dihuni secara masif, Pulau Payung lebih banyak ”dihuni” pohon kelapa. ”Dulu baru ada satu-dua rumah saja. Rumah ditempati oleh penjaga pohon kelapa,” kata Nafis (71).

Nafis termasuk penduduk awal di Pulau Payung ini. Bersama orangtuanya, Nafis pindah dari Pulau Panggang pada tahun 1959, dan menetap hingga kini.

Saat itu, menurut kepercayaan keluarga ini, pindah menetap ke pulau lain merupakan cara untuk menyembuhkan penyakit di perutnya. Benar saja, Nafis merasakan sakitnya membaik saat bermukim di Pulau Payung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

Jalan Jalan
Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Travel Update
Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Travel Update
Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Travel Update
3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

Travel Tips
Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Travel Update
Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Travel Update
10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

Jalan Jalan
Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Travel Update
Bisakah Berkemah di Potrobayan River Camp Saat Malam Tahun Baru?

Bisakah Berkemah di Potrobayan River Camp Saat Malam Tahun Baru?

Travel Update
6 Tips Naik Gunung Saat Rayakan Tahun Baru, Waspada Musim Hujan

6 Tips Naik Gunung Saat Rayakan Tahun Baru, Waspada Musim Hujan

Travel Tips
Tambah Rute, Ini Jadwal dan Tarif Kapal Feri dari Harbour Bay Batam ke Malaysia Desember 2023

Tambah Rute, Ini Jadwal dan Tarif Kapal Feri dari Harbour Bay Batam ke Malaysia Desember 2023

Travel Update
Libur Natal dan Tahun Baru 2024, Libur Long Weekend Masing-masing 3 Hari

Libur Natal dan Tahun Baru 2024, Libur Long Weekend Masing-masing 3 Hari

Travel Tips
5 Aturan Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Dilarang Menyentuh Karya Seni 

5 Aturan Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Dilarang Menyentuh Karya Seni 

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com