Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Payung, Si Kecil yang Sering Terlewatkan

Kompas.com - 28/05/2015, 20:03 WIB

Rumah-rumah di Pulau Payung saat itu, menurut Nafis, masih menyebar. Sebab, keberadaan rumah mengikuti lokasi kebun kelapa. Tanah yang ada di pulau ini sudah dimiliki warga yang bermukim di pulau-pulau lain.

Buah kelapa pada masa itu, menurut Nafis, merupakan salah satu sumber ekonomi warga karena dijual untuk bahan pembuatan kopra. Lama kelamaan, Pulau Payung kian banyak dihuni. Ada pula warga yang datang dari pulau lain, seperti Jawa dan Sulawesi. Sanami (53), perempuan kelahiran Cirebon, menetap di Payung sejak 2004.

”Saya menikah dengan orang Tidung yang sudah tinggal di Payung. Tapi, suami saya sudah meninggal tiga tahun lalu,” ucap Sanami, yang memilih terus tinggal di Payung ketimbang kembali ke Cirebon.

Seiring penjualan lahan di pulau ini, permukiman warga lantas terkonsentrasi di satu lokasi yang ada saat ini, yakni di tepi dermaga. Adapun tanah lainnya sudah dimiliki orang dari luar pulau dan sebagian dikelola menjadi penginapan menengah atas.

”Sekarang, tanah yang bisa dihuni warga, ya, hanya seluas ini. Tidak bisa tambah lagi karena tanah di sekitar permukiman ini sudah dimiliki orang lain,” kata Mursalin, Ketua RT 006 RW 004 Kelurahan Tidung.

Kalaupun ada warga yang mendirikan rumah di tanah yang sudah dimiliki orang lain, tanah tersebut hanya bersifat dipinjamkan. Rumah yang didirikan juga berupa rumah kayu. Sewaktu-waktu, tanah dan rumah bisa hilang bila si empunya tanah meminta kembali. (AGNES RITA SULISTYAWATY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com