Tempat tersebut tak lain milik Nyoman Nuarta, seniman patung sekaligus perancang patung GWK di Bali. Tak hanya patung GWK, lokasi bernama NuArt Sculpture Park ini juga menyimpan ratusan patung karya Nyoman Nuarta. Tak hanya menikmati beragam seni patung yang dipamerkan, pengunjung juga bisa menikmati suasana alam yang menyejukkan khas Kota Kembang.
“Konsepnya art, culture and nature untuk memperkenalkan seni patung ke orang Indonesia,” jelas Marketing & Banquet Coordinator NuArt Sculpture Park, Agus Sudrajat, Kamis (21/5/2015).
Selain memperkenalkan seni patung, menurut Agus, adanya NuArt Sculpture Park ini diharapkan dapat mengajarkan budaya serta dapat menghargai hasil karya seni. Dengan sentuhan alam yang ada, pengunjung juga diharapkan dapat tergugah untuk menanam pohon. “Pak Nyoman percaya kalau kreativitas itu akan muncul di tempat sejuk. Kreativitas hanya modal kecil, tapi hasilnya besar,” lanjut Agus.
Saat KompasTravel berkunjung ke NuArt Sculpture Park, beberapa patung yang dipamerkan dalam galeri di antaranya "Sleeping Leopard" yang dibuat pada 1990, "5 Official" yang juga dibuat pada 1990, juga "Nightmare" yang dibuat pada 2001. Sayangnya, pengunjung tidak diperbolehkan untuk mengambl foto di dalam galeri.
Namun, bagi pengunjung yang ingin berfoto dengan karya Nyoman Nuarta lainnya, tersedia beberapa patung di area taman yang berdekatan dengan area amphitheater. Ada pula replika patung GWK dalam beragam ukuran yang dibuat dari beragam media.
Hampir seluruh patung karya Nyoman Nuarta, termasuk Patung Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Barat serta Patung Tiga Mojang yang dulunya di Harapan Indah Bekasi, terbuat dari logam, seperti besi, kawat, dan juga tembaga. Pemilihan media ini bukan tanpa alasan.
Untuk memasuki NuArt Sculpture Park yang berada di Jalan Setra Duta Kencana Bandung ini, pengunjung tidak dikenakan biaya. Hanya saja, pengunjung harus mematuhi peraturan-peraturan yang ada seperti dilarang memfoto di dalam galeri serta menyentuh koleksi-koleksi patung yang ada.
“Misi kami untuk memperkenalkan seni patung. Bandung itu enggak cuma (factory) outlet, enggak cuma kuliner,” pungkas Agus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.