Sang Pastor yang fasih berbahasa Jerman itu mendengar komunikasi dari dua turis tersebut. Lantas mulailah mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Jerman. Waktu itu sudah sangat sore sehingga Pastor menyarankan mereka untuk menginap di Kota Waelengga.
Kepada kedua turis itu, Pastor Tus mengatakan, dirinya akan kembali lagi ke Kota Waelengga dari Kota Ruteng dengan tiba malam hari. Ia sarankan untuk menginap di Pastoran Paroki Santo Arnoldus dan Yoseph Waelengga.
Agar dua tulis itu tidak tersesat, maka Pastor Tus menginformasikan kepada keluarganya untuk menyapa dua turis dari Jerman di pertigaan Waelengga untuk mengantar ke Pastoran dan ke Pantai Mbolata. Dua turis itu mengenal Pantai Mbolata dari buku guide internasional.
Sabtu (30/5/2015), Pastor menyapa mereka di Biara Susteran dan sarapan bersama mereka. Lalu, keduanya berkeliling ke Kampung Sambikoe, Kelurahan Watunggene, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur. Kampung Sambikoe adalah tempat tinggalnya Sang Pastor.
Annete dan Maria, berkeliling di Kampung Sambikoe sambil melihat pembangunan bak air minum yang sedang dikerjakan warga Kampung Sambikoe. Kadang-kadang kedua menyapa para pekerja dengan bahasa Indonesia. Keduanya menyapa dengan berkata, "Selamat pagi", "Apa kabar".
Annette dan Maria kepada KompasTravel menuturkan, keduanya tertarik berkunjung ke Pulau Flores atas informasi teman-teman yang sudah pernah berkunjung ke Flores. "Selain itu kami baca di buku pariwisata dunia tentang keindahan Pulau Flores," katanya.
“Yang unik bagi kami adalah warga Pulau Flores di kiri kanan jalan Transflores selalu menyapa kami dengan senyum dan menyapa dengan berkata Hello. Orang Flores sangat ramah. Bahkan, setiba di Kampung Sambikoe, kami disuguhkan kopi manggarai. Rasa kopi di sini sangat nikmat dibanding tempat lain,” sambung Maria.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.