Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flores Menjadi Tujuan Wisatawan Eropa

Kompas.com - 31/05/2015, 10:32 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

BORONG, KOMPAS.com — Maria Franke dan Annette Luur, dua turis dari Jerman berlibur ke Pulau Flores. Mereka menyewa kendaraan roda dua dari Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat. Labuan Bajo merupakan pintu masuk pariwisata di Pulau Flores. Sejak, Jumat (29/5/2015), mereka mengendarai motor yang mereka sewa dari Labuan Bajo menuju ke Danau Tiga Warna Kelimutu. Saat makan bakso di Kota Ruteng, mereka bertemu dengan warga lokal dari Kampung Sambikoe serta seorang Imam yang pernah bertugas di Italia yang hendak ke Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai. Nama Imam itu adalah Pater Mansuetus Tus, SVD.

Sang Pastor yang fasih berbahasa Jerman itu mendengar komunikasi dari dua turis tersebut. Lantas mulailah mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Jerman. Waktu itu sudah sangat sore sehingga Pastor menyarankan mereka untuk menginap di Kota Waelengga.

Kepada kedua turis itu, Pastor Tus mengatakan, dirinya akan kembali lagi ke Kota Waelengga dari Kota Ruteng dengan tiba malam hari. Ia sarankan untuk menginap di Pastoran Paroki Santo Arnoldus dan Yoseph Waelengga.

Agar dua tulis itu tidak tersesat, maka Pastor Tus menginformasikan kepada keluarganya untuk menyapa dua turis dari Jerman di pertigaan Waelengga untuk mengantar ke Pastoran dan ke Pantai Mbolata. Dua turis itu mengenal Pantai Mbolata dari buku guide internasional.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Turis Denmark mencoba Tarian Kerangkuk Alu di Desa Liang Ndara, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Setiba di Kota Waelengga, dua turis itu berwisata di Pantai Mbolata untuk menghabiskan waktu dan berenang. Lalu, Pastor Tus sudah tiba di Kota Waelengga pada malam dan bertemu dengan keduanya di Pastoran. Setelah itu keduanya diarahkan untuk menginap di Biara Susteran di tengah Kota Waelengga.

Sabtu (30/5/2015), Pastor menyapa mereka di Biara Susteran dan sarapan bersama mereka. Lalu, keduanya berkeliling ke Kampung Sambikoe, Kelurahan Watunggene, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur. Kampung Sambikoe adalah tempat tinggalnya Sang Pastor.

Annete dan Maria, berkeliling di Kampung Sambikoe sambil melihat pembangunan bak air minum yang sedang dikerjakan warga Kampung Sambikoe. Kadang-kadang kedua menyapa para pekerja dengan bahasa Indonesia. Keduanya menyapa dengan berkata, "Selamat pagi", "Apa kabar".

Annette dan Maria kepada KompasTravel menuturkan, keduanya tertarik berkunjung ke Pulau Flores atas informasi teman-teman yang sudah pernah berkunjung ke Flores. "Selain itu kami baca di buku pariwisata dunia tentang keindahan Pulau Flores," katanya.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Pelabuhan Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, menurut Annette, keunikan alam dan pariwisata di Pulau Flores masih sangat asli. "Kami berani menyewa kendaraan roda dua karena lebih bebas untuk melihat keindahan Pulau Flores. Kami bisa berhenti ditempat-tempat yang indah. Bahkan, kami sendiri yang mengatur perjalanan tanpa menggunakan jasa pemandu wisata," katanya.

“Yang unik bagi kami adalah warga Pulau Flores di kiri kanan jalan Transflores selalu menyapa kami dengan senyum dan menyapa dengan berkata Hello. Orang Flores sangat ramah. Bahkan, setiba di Kampung Sambikoe, kami disuguhkan kopi manggarai. Rasa kopi di sini sangat nikmat dibanding tempat lain,” sambung Maria.

Annette dan Maria menjelaskan, mereka berwisata ke Danau Kelimutu dan kembali lagi ke Labuan Bajo dengan jalan darat menggunakan motor yang mereka sewa.

“Setelah melihat danau tiga warna Kelimutu, kami akan berkunjung ke Taman Nasional Komodo untuk melihat dan menyaksikan langsung binatang unik nan ajaib, binatang Komodo yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia,” jelasnya.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Danau Kelimutu di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.
Saat KompasTravel, Senin (25/5/2015) lalu terbang dari Bali ke Labuan Bajo menggunakan Wings Air berjumpa dengan dua turis yang hendak ke Pulau Flores. Christina, nama turis dari Spanyol itu saat berbincang-bincang mengungkapkan, keduanya mengaku bahwa tujuan pertama mereka berwisata adalah ke Pulau Flores, khususnya di Taman Nasional Komodo untuk menyelam dan melihat binatang Komodo dan ke Taman Nasional Kelimutu untuk melihat danau tiga warna yang satu-satunya ada di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Sesudah berlibur di Taman Nasional Komodo, keduanya menyewa kendaraan roda dua untuk berwisata ke Taman Nasional Kelimutu untuk melihat kawah Danau Kelimutu yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia.

“Kami baca di Lonely Planet tentang informasi pariwisata di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Setelah menghabiskan waktu liburan di Pulau Flores, kami berwisata ke Pulau Bali. Jadi tempat wisata kedua bagi kami adalah Pulau Bali dan selanjutnya ke Pulau Jawa. Di Pulau Jawa, kami akan berkunjung ke Candi Borobudur,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com