Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Sabang, Pariwisata yang Menjanjikan

Kompas.com - 14/06/2015, 16:53 WIB

Selain itu, upaya promosi wisata pun belum optimal. Pemerintah setempat jarang menyelenggarakan acara wisata ataupun budaya untuk menarik minat pelancong. Pemerintah pun dinilai kurang aktif mempromosikan wisata Sabang ke tingkat nasional dan internasional. Selama ini, promosi wisata Sabang aktif dilakukan oleh masyarakat, seperti melalui media sosial ataupun laman.

”Saya tahu soal Sabang dari FB (Facebook) dan cerita teman yang pernah ke sini,” tutur wisatawan asal Jambi, Yuliana Wulandari (25).

Kreativitas masyarakat

Selama ini, masyarakat setempat maupun pendatang yang aktif menghidupkan pariwisata Sabang. Warga asli Sabang, Muhammad Ali (48), misalnya. Tadinya, ia berprofesi sebagai nelayan. Namun, ia beralih membuka warung makanan dan minuman di sekitar Titik 0 Kilometer sejak 2009.

”Saya melihat banyak wisatawan yang butuh makanan dan minuman, tetapi kesulitan mencarinya ketika berkunjung ke sini,” ujarnya. Ali mengaku mendapatkan keuntungan yang lebih pasti dari usaha itu, yakni sekitar Rp 2 juta per bulan.

Demikian juga pendatang asal Banda Aceh, Rahmat (40). Ia merantau sebagai nelayan ke Sabang 20 tahun lalu. Namun, kemudian ia beralih menjadi penyedia jasa sewa perahu dan peralatan snorkeling di kawasan Iboih sejak 2009. ”Saya melihat banyak wisatawan yang tertarik keliling dan menyelami lautan Iboih, tetapi tidak terfasilitasi,” ucapnya.

Bagi Rahmat, usaha itu memberikan dampak positif bagi penghasilannya sehingga dirinya bisa melebarkan usaha ke bidang penginapan sejak 2012. ”Penghasilan dari sektor pariwisata lebih pasti dibandingan menjadi nelayan. Paling tidak, saya bisa mendapatkan keuntungan Rp 5 juta-Rp 10 juta per bulan,” katanya.

Bukan hanya promosi wisata, masyarakat pula yang mempunyai inisiatif menjaga kebersihan lingkungan agar pelancong nyaman. Contohnya, masyarakat melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan dan pantai setiap Jumat di kawasan Iboih.

Masyarakat berharap pemerintah dapat membenahi infrastruktur pada sektor pariwisata di Sabang. Pemerintah juga diharapkan bersinergi dengan masyarakat untuk bersama-sama membangun pariwisata di Sabang.

”Tujuannya agar Sabang bukan hanya dikenal sebagai titik awal kilometer Indonesia, melainkan titik awal pintu gerbang pariwisata nasional yang hakiki,” ujar Zulfikar yang juga Tuha Peut (orang tua adat) di Iboih. (ADRIAN FAJRIANSYAH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com