Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Acara Budaya Jadi Daya Tarik Penting Pariwisata

Kompas.com - 15/06/2015, 16:44 WIB
SOLO, KOMPAS - Penyelenggaraan acara-acara budaya menjadi faktor penting untuk menarik kunjungan wisatawan. Karena itu, kegiatan berbasis budaya perlu terus didorong dan dikembangkan sehingga menjadi daya tarik pariwisata.

”Sekitar 60 persen daya tarik wisata karena budaya, 35 persen karena faktor alam, dan 5 persen adalah faktor man made atau buatan manusia. Karena itu, banyaknya kegiatan budaya di Solo akan menjadi daya tarik wisatawan yang utama hari ini dan ke depan,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, Kementerian Pariwisata, Ahman Sya saat membuka Solo Batik Carnival ke-8 tahun 2015 di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (13/6/2015).

Ahman Sya memberi apresiasi banyaknya acara-acara seni dan budaya yang digelar di Solo setiap tahun. Pada tahun 2015 tercatat Pemerintah Kota Solo dengan partisipasi aktif masyarakat menggelar 62 acara budaya. ”Partisipasi publik di Kota Solo ini luar biasa dan patut menjadi model dan contoh di seluruh indonesia,” ujarnya.

Menurut Ahman, pemerintah pusat telah manargetkan kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2019 mencapai 20 juta orang. Pihaknya berkeyakinan kreativitas para pemangku kepentingan di Solo menggelar banyak acara seni dan budaya bakal turut menjadi pendorong pencapaian target kunjungan wisman itu.

Ketua Panitia Solo Batik Carnival, yang juga Ketua Yayasan Solo Batik Carnival, Susanto mengatakan, Solo Batik Carnival 2015 mengusung tema ”Mancavarna” yang mengambil filosofi Jawa papat kiblat lima pancer. Filosofi ini merupakan penggambaran diri seorang manusia yang secara alami memiliki nafsu dan juga sifat mulia. Karnaval melibatkan 258 peserta karnaval, 90 pemusik, dan 200 pemain drama tari.

Penyelenggaraan Solo Batik Carnival masih menyedot perhatian masyarakat meskipun tidak banyak perbedaan dengan tahun-tahun sebelumnya. Para peserta mengenakan kostum karnaval dengan bahan utama kain batik dipadu berbagai pernak-pernik. Setiap peserta merancang kostum sendiri setelah mengikuti sejumlah lokakarya. Karnaval dimulai dari Stadion Sriwedari kemudian melintasi Jalan Slamet Riyadi dan berakhir di koridor Jalan Jenderal Sudirman.

Para peserta tampak antusias. Gitalis Angelia (16) mengaku menghabiskan tabungan pribadi lebih dari Rp 2 juta untuk membuat kostum karnaval berbahan utama batik tulis. Ia mengaku puas dengan hasil rancangannya dan bisa dipertontonkan kepada publik. ”Kostum ini adalah sebuah karya seni,” katanya.

Peserta lainnya, Isabela Saskia (16), mengaku, sejak lama tertarik bisa menjadi salah satu peserta Solo Batik Carnival. Isabela juga mengaku menghabiskan lebih dari Rp 1 juta untuk membuat sebuah kostum dengan tema air.

”Ini pakai bahan batik motif Sidomukti, belinya di Pasar Klewer. Setelah itu saya jahit sendiri dengan dibantu ibu,” kata Isabela. (RWN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com