Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat MERS, Lebih dari Seribu Turis Indonesia Batal ke Korsel

Kompas.com - 19/06/2015, 16:46 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Merebaknya penyakit Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) di Korea Selatan mempengaruhi keadaan pariwisata di negara tersebut. Ribuan wisatawan Indonesia banyak yang membatalkan rencana untuk mengunjungi Korea Selatan (Korsel).

“Berdasarkan data dari travel agent di Indonesia, sebanyak 1.900 wisatawan Indonesia membatalkan diri menuju Korsel,” kata Director of Korea Tourism Organization Jakarta Office, Harry OH saat konferensi pers di Kantor Korea Trade Center, Jakarta, Jumat (19/6/2015).

Wisatawan Indonesia yang membatalkan kunjungan ke Korsel meliputi beberapa destinasi wisata. Harry mengatakan bahwa rata-rata wisatawan Indonesia akan memasuki Kota Seoul terlebih dahulu.

“Jadi kira-kira 50 persen pergi ke Seoul. Mereka mampir ke daeah Jangwi kemudia Gangwon. 30 persen ke seoul, ke Gangwon, lalu ke Jeju. Sisanya 20 persen, sisanya mengunjungi objek wisata lain di Korea,” kata Harry.

Selain wisatawan dari Indonesia, lanjutnya, wisatawan yang telah merencanakan tapi membatalkan perjalanan sebanyak 120.000 orang. Ia melanjutkan bahwa pada bulan Juni 2015, kunjungan wisatawan ke Korea diperkirakan akan menurun sebanyak 20-25 persen.

Sebelumnya, mulai tanggal 29 Mei bulan lalu, Korea Tourism Organization (KTO) mengoperasikan "tim inspeksi kondisi pasar pariwisata Korsel" untuk melakukan inspeksi terhadap dampak dan progres MERS yang berpengaruh pada pasar utama pariwisata Korsel.

Pemerintah Korsel dan WHO (World Health Organization) pun telah melakukan penilaian dan menyimpulkan bahwa tidak diperlukan untuk membatasi wisata atau perdagangan dengan Korsel. Selain itu, juga tidak diperlukan karantina saat kedatangan bandara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com