Perlahan kami berjalan keluar pesawat. Ratusan orang yang menumpangi pesawat kelas ekonomi itu pun berbondong-bondong keluar. Cuaca panas begitu menusuk kulit hingga terasa sampai ke tulang saat kami menginjakkan kaki di Kota Madinah, Rabu, sore itu. "Wuuiihh, panasnya," kata salah satu rekan saya, Sonny.
Benar, seperti sebelumnya pernah dikatakan salah seorang pramugari saat mengumumkan kepada semua penumpang ketika pesawat mendarat di Bandara Almunawarah, Kota Madinah. "Perlu kami informasikan, suhu di Kota Madinah saat ini 45 derajat celcius," kata salah seorang pramugari itu.
Sambil menunggu koper diturunkan dari bagasi pesawat, kami sempat berbincang-bincang dan bersenda gurau di area bandara. Kami berbicara masalah perbedaan waktu antara di Indonesia dengan di Arab Saudi. Saat itu, di Madinah, belum tiba waktunya berbuka puasa meskipun waktu berbuka puasa di Indonesia sudah tiga jam lebih awal.
Perlu diketahui, waktu berbuka di Kota Madinah sekitar pukul 19.00 waktu setempat. "Waktu buka masih satu jam lagi, nanti pukul tujuh malam. Perbedaan waktu antara Indonesia dengan di sini (Arab Saudi) 4 jam-an. Saat ini, di sini sedang musim kemarau. Jadi waktu siangnya lebih lama," kata Ahmad Heryawan.
Pantauan Kompas.com, di area bandara terlihat lalu lalang banyak orang mengenakan pakaian Muslim khas Arab Saudi. Laki-laki memakai pakaian warna putih bersorban. Sementara, perempuan memakai pakaian serba hitam dengan muka ditutup cadar.
Jarak dari bandara menuju hotel mencapai beberapa kilometer. Butuh waktu setengah jam lebih untuk tiba di hotel. Kami berencana menginap di Movenpick Hotel Anwar Al-Madinah. Sekitar pukul 19.00 kami turun dari bus dan tiba di hotel. Kami berkumpul dan duduk di sebuah kursi di Hotel Movenpick itu.
Pukul 19.14 waktu setempat, suara adzan berkumandang dari Masjid Nabawi. "Alhamdulillah, akhirnya tiba waktunya buka puasa," saya berucap.
Kami berbuka dengan makanan seadanya atau takjil yang dikasih dari pesawat Saudi Arabian Airlines. Isinya, ada air putih, kurma, kue, roti dan dodol. "Ayo, ayo, buka dulu," kata Aher.
Pantauan Kompas.com di Masjid Nabawi dipenuhi para jemaah. Sampai saat ini pun, area Masjid Nabawi masih dipenuhi banyak jemaah. Selain di Madinah, tempat yang kemudian akan kami kunjungi adalah Mekah. Setelah itu, kami akan bergegas ke Jeddah. Di kota ini, kami akan melakukan peninjauan langsung pengembangan dan kualitas penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), terutama asal Jawa Barat di Arab Saudi.
Selain itu, sekaligus beribadah di sela-sela melakukan aktifitas kerja. Aktifitas kami dimulai Rabu, 1 Juli 2015 hingga tanggal 7 Juli 2015 dan dijadwalkan kembali ke Tanah Air tanggal 8-9 Juli 2015.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.