Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Tiongkok memiliki dampak meningkatnya jumlah masyarakatnya yang berwisata ke luar negeri sehingga perlu dimanfaatkan untuk diarahkan berkunjung ke Yogyakarta.
Guna mencapai target kunjungan wisatawan asal Tiongkok, lanjut Didik, Pemprov DIY juga telah merencanakan pembangunan Pusat Kebudayaan Shanghai di Yogyakarta. "Untuk menarik minat kunjungan wisatawan Tiongkok kami juga telah berupaya, misalnya dengan membuat Pusat Kebudayaan Shanghai di Kota Yogyakarta," katanya.
Didik menjelaskan, saat ini Pemprov DIY telah selesai menyusun draf pembangunan Pusat Kebudayaan Shanghai di Yogyakarta. Rencananya letak bangunannya akan berlokasi di Kampung Ketandan yang dikenal kawasan pecinan di kawasan wisata belanja Malioboro, Kota Yogyakarta. Pembangunannya ditargetkan dimulai tahun ini.
"Sesuai dengan gambaran kami, pusat kebudayaan itu akan menyajikan pelatihan berbagai kebudayaan di Shanghai sekaligus pelatihan bahasa mandarin bagi warga Yogyakarta," ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Aris Rianta mengatakan bahwa selain Tiongkok, negara-negara ASEAN, seperti Thailand dan Filipina, juga merupakan pasar pariwisata yang potensial. "Wisatawan dari negara-negara tersebut memiliki kecenderungan meningkat lebih pesat dari negara lainnya," katanya.
Menurut Aris, pihaknya menargetkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY meningkat 10 persen dari jumlah wisatawan pada tahun 2014.
Aris menambahkan, jumlah wisatawan mancanegara di DIY selama 2014 sebanyak 254.213 orang yang meningkat 7,77 persen dari total wisatawan pada tahun 2013 sebanyak 235.893 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.