Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melancong ke Sarang Binatang Buas di Afrika

Kompas.com - 03/07/2015, 12:16 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

MERASAKAN sensasi alam liar, bertemu langsung dengan binatang eksotis, sambil mengendarai mobil offroad terasa seperti pengalaman yang tak terlupakan. Hal ini juga dirasakan Kompas.com ketika mendapat undangan oleh Datsun Indonesia, bertamasya ke Welgevonden Game Reserve, taman konservasi hewan liar di Vaalwater, Limpopo, Afrika Selatan.

Lokasi ini cukup jauh, harus menempuh perjalanan sekitar 260 km dari Bandara OR Tambo, melintasi Johannesburg, sekitar 3 jam perjalanan. Setibanya di gerbang utama, Welgevonden Game Reserve, kami harus bertukar kendaraan dengan mobil offroad menelusuri taman alam yang dikelola swasta seluas 37.000 hektar ini. Taman ini memiliki lebih dari 50 mamalia, termasuk "Africa's Big Five", yakni singa, macan tutul, gajah, banteng Cape, dan badak.

"Di sini berbeda, semua binatang hidup bebas di alam liar. Jadi kita yang harus mencari di mana mereka berada dan mengamati langsung dari dekat," ujar Lazarus, pemandu Welgevonden Game Reserve, di Vaalwater, Afsel, Selasa (1/7/2015).

Agung Kurniawan/Kompas.com Kendaraan yang digunakan berpenggerak empat roda (4x4) dengan jarak pijak tinggi, dan atap terbuka.
Terkejut

Saat melihat kendaraan offroad yang menjadi alat transportasi utama, suasana cukup terkejut melihatnya. Memang jenis kendaraan ini punya ground clearence (jarak pijak) yang tinggi dari tanah. Namun, kendaraan ini dimodifikasi dengan atap terbuka, lengkap dengan jajaran jok tiga baris di belakang sopir. Praktis, bisa dibilang mobil ini cukup terbuka. Sangat mungkin bagi binatang liar masuk atau bahkan menyentuh kami para penumpang di belakang.  

Padahal, ketika biasa jalan ke Taman Safari di Puncak, Bogor, membuka kaca saja dilarang ketika mengendarai kendaraan pribadi yang tertutup rapat. Perasaan semakin menegangkan karena binatang-binatang yang akan kita kunjungi punya status buas.

"Jangan khawatir, semua binatang di sini sudah sangat 'familiar' dengan kendaraan ini. Tapi, mereka belum mengenal manusia, jadi selama Anda tidak keluar kendaraan dan mengikuti perintah saya, semua akan aman-aman saja. Termasuk singa, mereka juga aman," ucap Lazarus, menjelaskan.

Agung Kurniawan/Kompas.com Rombongan Zebra melintasi jalur kendaraan saat bersafari.
Safari

Rombongan tiba di basecamp Welgevonden Game Reserve di pintu utama, sekitar pukul 13.30 waktu setempat. Saat ini lagi musim dingin di Afrika Selatan, jadi meski langit cerah dan sinar matahari terik, namun suhu udara menunjukan 10 derajat celsius. Embusan angin yang cukup deras dengan kendaraan terbuka, menjadikan suasana perjalanan menjadi sejuk, mirip kondisi Gunung Bromo ketika siang hari.

Mengawali perjalanan, tak jauh dari gerbang utama, kami langsung disapa oleh rombongan zebra. Sambil mematikan mesin dan menghentikan kendaraan, kami memulai mengambil foto dan mendengarkan penjelasan dari Lazarus. Petualangan berlanjut, kami masuk lebih dalam ke hutan konservasi buatan itu.

Berkat kesabaran dan kemahiran Lazarus dalam mendeteksi jejak binatang liar, kami sempat menjumpai beberapa bintang safari, seperti gajah, jerapah, badak, antelope, dan banteng. Setelah sempat memutari dan berkordinasi dengan pemandu lain lewat radio, akhirnya kami berjumpa dengan binatang yang ditunggu-tunggu, singa.

Menjadi pengalaman luar biasa bisa berdekatan dengan sang raja hutan, hanya berjarak sekitar lima meter dari posisi mobil berhenti. Mesin dimatikan, Lazarus memesan, agar tidak banyak mengeluarkan suara di kabin mobil.

Mengamati gerak-gerik singa liar, sesekali mengabadikannya lewat kamera, menjadi keasyikan tersendiri yang tak terlupakan, bersafari di Afsel.

Agung Kurniawan/Kompas.com Berjumpa dengan singa di Welgevonden Game Reserve, taman konservasi hewan liar di Vaalwater, Limpopo, Afrika Selatan,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com