"Instagram bukan cuma media sosial. Bisa menjaring teman tapi punya keuntungan dan kerugian. Foto-foto obyek wisata yang bagus bikin banyak orang yang ingin ke sana. Foto di Instagram bagus misalnya tapi belum tahu bahayanya," papar Kadek.
Ia mengungkapkan sebelum berwisata karena melihat foto atau video obyek wisata di Instagram, ada baiknya mencari lebih lanjut perjalanan yang akan dilakukan. Misalnya jika ingin mendaki gunung, perhatikan keselamatan diri sebagai hal yang utama.
Pemilik nama akun Instagram @kadekarini ini juga mengungkapkan bahwa setiap kegiatan yang berbahaya, sebaiknya kenali risiko yang akan dihadapi. Ia mengungkapkan pentingnya riset sebelum melakukan perjalanan wisata yang memiliki tingkat bahaya yang tinggi seperti mendaki gunung.
"Ya kalau pesannya, be a responsible traveler aja. Risiko yang ditanggung dari traveling lebih baik dipikirkan dulu. Lebih menghargai lingkungan tempat yang dikunjungi dan juga menjaga diri," ujarnya.
Ditemui KompasTravel usai acara, narasumber lain, Asika Remadja Sungkharisma juga memiliki strategi sendiri yang dapat digunakan sebagai antisipasi dampak buruk terkait keselamatan.
"Di setiap foto. Misalnya di Puncak Merapi, Selalu memberitahu, bahwa konsekuensi adalah ada pada diri sendiri. Misalnya cacat seumur. Gue kasih peringatan tentang bahaya di caption foto," tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.