Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan Wisata Tak Cuma Hiburan, tapi Juga Edukasi

Kompas.com - 07/07/2015, 12:16 WIB
SEKELOMPOK siswa sekolah dasar dari Kuala Lumpur, Malaysia, tampak bersemangat memasuki Museum Sains Hongkong. Didampingi dua guru, mereka menyentuh, memegang, dan bertanya kepada sang guru tentang apa yang mereka lihat. Sebagian berebut melongok inti Bumi yang dibuat interaktif, dengan mengeluarkan bunyi raungan bawah Bumi ketika ada orang yang melongok ke bawah.

Tampaknya, tujuan wisata di Hongkong tidak hanya menawarkan belanja barang murah di pasar malam atau sekadar tempat bermain seperti Disneyland. Museum dan masjid di Hongkong, meski belum dimasukkan secara khusus sebagai tujuan wisata, ternyata telah menyedot perhatian wisatawan asing.

Rombongan siswa sekolah dari Malaysia, misalnya, sengaja berkunjung ke Museum Sains Hongkong sebagai agenda penting mereka ketika berwisata ke Hongkong. Setelah itu, mereka akan mengunjungi Ocean Park yang tidak hanya menyediakan atraksi hiburan, tetapi juga menawarkan wisata edukasi tentang beragam fauna air.

Pemerintah Hongkong memang sudah menyiapkan Ocean Park yang lebih memiliki keterikatan emosional bagi warga Hongkong untuk menjadi tempat tujuan wisata. Di Ocean Park, pengunjung dapat menikmati atraksi dari fauna air, sekaligus sejarah dari fauna tersebut. Tidak hanya itu, pengunjung juga diajak untuk berpartisipasi dalam kampanye untuk tidak lagi memakan sirip hiu yang jumlahnya makin terbatas.

”Saya senang, pemerintah punya kepedulian pada ikan hiu ini. Apalagi, jumlah ikan hiu makin sedikit, sementara dalam budaya orang Tiongkok banyak yang punya kebiasaan mengonsumsi sup sirip ikan hiu untuk kesehatan,” ujar Carolus, salah satu warga Hongkong yang sudah cukup sering menikmati kesegaran udara di Ocean Park.

”Kami sengaja berkunjung ke museum ini untuk melihat bagaimana proses terbentuknya pulau-pulau di Bumi. Di sini disajikan pengetahuan tentang terbentuknya pulau sejak 400 juta tahun yang lalu. Di sini ada film tentang terbentuknya pulau-pulau di Hongkong,” ujar Aminah, guru pendamping siswa sekolah dasar dari Kuala Lumpur, Malaysia, yang ditemui di Museum Sains Hongkong.

Kamal (11), siswa dari Kuala Lumpur, mengatakan, dirinya tidak hanya tertarik dengan terbentuknya pulau Hongkong, tetapi juga lebih tertarik dengan perahu-perahu yang dipergunakan penduduk Hongkong di masa lalu.

”Saya selama ini melihatnya di gambar saja, tetapi di museum ini saya bisa melihat bentuknya secara nyata,” ujarnya.

Promo

Dari pertengahan Juni hingga 31 Agustus, Badan Pariwisata Hongkong (HTB) mempromosikan Hongkong Summer Fun-Shop Eat Play. Senada dengan namanya, HTB menawarkan banyak tempat wisata yang menyenangkan dan tempat makan dan jenis makanan yang amat beragam. Selain itu, HTB juga menawarkan mega-undian bagi semua wisatawan asing yang tiba di Hongkong. Salah satunya adalah lucky draw berlibur kembali ke Hongkong dengan fasilitas bintang 1, baik dari segi perjalanan maupun tempat tinggal.

KOMPAS/IMAM PRIHADIYOKO Musim panas di Hongkong hampir bersamaan dengan musim liburan sekolah. Tidak heran banyak rombongan pelajar yang mengunjungi tempat wisata Ocean Park Hongkong. Selain hiburan, tempat ini juga menyajikan wisata edukasi flauna air.
Tidak heran, tempat wisata di Hongkong mempersiapkan diri dengan semarak untuk menyambut wisatawan. Kesiapan itu bukan hanya pada lokasi wisata yang akan dikunjungi wisatawan, melainkan juga pada sistem transportasi yang nyaman dan memudahkan mencapai semua tempat tujuan wisata.

Namun, obyek wisata seperti museum dan masjid di Hongkong tampaknya menjadi tujuan wisata yang tidak kalah daya tariknya.

Lihat saja jemaah shalat Dzuhur di Masjid Ammar dan Osman Ramju Sadick di Islamic Center, Jalan Salvation Amy No 40, Wan Chai. Sekitar satu jam sebelum waktu azan tiba, masjid dua lantai yang punya 29 shof ini sebagian besar sudah dipenuhi jemaah yang ingin menunaikan shalat.

Sebagian besar jemaah bukan warga Hongkong. Mereka datang dari Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Turki.

”Saya hampir setiap shalat Dzuhur selalu ke masjid ini karena tidak terlalu jauh dari hotel tempat kami tinggal. Selain itu, kami juga bisa makan makanan yang sudah jelas kehalalannya,” ujar Amirsyah asal Jambi yang berwisata di Hongkong bersama keluarga dengan ikut paket liburan yang ditawarkan perusahaan perjalanan wisata.

Muslim di Hongkong saat ini diperkirakan berjumlah 220.000 orang, termasuk 30.000 Muslim asal Tiongkok. Kota ini memiliki lima masjid dengan masjid terbesar berada di kawasan Kowloon yang mampu menampung 3.500 jemaah. Masjid tertua di Hongkong adalah masjid Jami’a yang berada di Jalan Shelley 30. Masjid Jami’a dibangun tahun 1890. Masjid yang paling muda adalah Masjid Ibrahim yang berada di Yau Ma Tei, Kowloon, yang diresmikan pada 24 November 2013.

Yang jelas, menurut Hj Halimah, asal Surabaya, berlibur di Hongkong tetap menyenangkan meskipun ia bersama keluarga tetap selektif mencari tempat makanan yang halal.

”Sebagai Muslim, di kantin Islamic Center inilah saya seratus persen merasa aman saat makan. Di hotel dan di tempat lain, ya, terpaksa harus lebih waspada. Sebaiknya jangan ragu untuk bertanya tentang makanan yang disajikan,” ujar Hj Halimah memberi tips tentang mencari makanan halal di Hongkong. (IMAM PRIHADIYOKO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com