Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/07/2015, 18:42 WIB
Tak dimungkiri, bunga produksi warga Tomohon mendongkrak pendapatan per kapita menjadi Rp 15 juta tahun 2013, sekaligus menekan angka pengangguran sekitar 7 persen atau sekitar 6.000 warga. Angka pendapatan per kapita tahun 2013 itu naik tiga kali lipat tahun 2006 sekitar Rp 5 juta.

Bunga memicu pertumbuhan ekonomi Kota Tomohon mencapai 6,93 persen tahun 2014 dan memacu indeks pembangunan manusia ke level 77,4 persen. Tinggi untuk ukuran sebuah kota di pelosok Sulut.

Kota desa

Perkembangan Kota Tomohon terdiri lima kecamatan dan 44 kelurahan cukup pesat. Sejak menjadi daerah otonomi baru 12 tahun lalu melepas diri dari Kabupaten Minahasa, ekonomi Tomohon berkembang dinamis. Sejumlah pusat pertokoan berdiri di sana, lalu lintas di pusat kota dulu lengang kini macet.

Banyak pertokoan dan perumahan berdiri di sana, sebagian milik orang Jakarta dan Surabaya. Di kawasan Uliandano berdiri perkampungan Surabaya, jelas pemiliknya orang Surabaya dan Jakarta yang bermigran ke Tomohon saat terjadi kerusuhan Mei tahun 1998.

Meski demikian, Tomohon masih mempertahankan ciri khas sebagai ”kota desa” dengan angkutan bendi ditarik oleh kuda pacu. Jimmy menyebutkan, kota desa karena 70 persen penduduknya hidup dari petani bunga, kelapa, dan cengkeh. Cengkeh dan kelapa banyak ditemui di kawasan Tinoor, sedangkan anggrek di Tomohon tengah.

Sajian keindahan Tomohon tak hanya menikmati panorama bunga, tetapi juga berderet panjang ketika memasuki kawasan Bukit Doa seluas 20 hektar. Di sebelah selatan terdapat Danau Linow yang berganti-ganti warna dari pagi hingga malam hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com