Memasuki kaki Gunung Kinabalu, rimbunnya pepohonan menyambut kami. Hawa dingin langsung menyergap saat kami keluar dari minibus. Karena itu, jangan lupa membawa jaket. Sungai kecil berair jernih mengalir menambah kesejukan. Kami menyusuri jalan setapak ditingkahi suara tonggeret yang riuh bersahut-sahutan bagai simfoni alam. Di sepanjang jalan dengan lebar 1,5 meter itu, hutan dipenuhi anggrek khas Kinabalu, kantong semar, pisang hutan, kayu minyak, halia liar, dan raspberry.
Tak boleh berteriak
Taman Nasional Kinabalu dengan luas 754 kilometer persegi menjadi pusat penelitian flora dan fauna. Kinabalu adalah habitat bagi sekitar 5.000 spesies flora dan fauna. Jika hendak bermalam di kaki Gunung Kinabalu itu tak perlu khawatir karena tersedia hostel atau pondokan yang bersih dan nyaman.