Dengan tagline “Dikemas Berkualitas Jaja Tradisional Naik Kelas” banyak pengunjung PKB XXXVII yang mengantre dan ingin mencicipi Crepes tersebut. Bahkan saat Tribun Bali mengunjungi stan tersebut sejumlah pembeli tampak sabar menunggu pesanannya sembari duduk di pendopo dekat stan itu.
Dua penjaga stan ialah Netri Astuti dan Ni Komang Putriani yang tengah sibuk mengerjakan pesanan menjelaskan sejumlah menu yang disajikan di stannya merupakan makanan kombinasi antara makanan tradisional dan modern.
Putriani mengatakan paduan ini banyak mendapat sambutan hangat dari pengunjung PKB. Bahkan pada hari Minggu dari pukul 08.00 hingga 24.00 Wita dirinya tidak dapat istirahat.
“Hari Minggu kemarin kaki saya benar-benar lelah, karena berdiri hampir seharian, karena pengunjungnya banyak sekali yang memesan. Kalau hari biasanya nggak tentu, tergantung pengunjung yang datang,” ujar Putriani kepada Tribun Bali sembari memasak adonan.
Adapun menu yang selalu laris dipesan pengunjung ialah klepon crepes dan pisang rai crepes. Kedua menu ini disajikan sebagaimana crepes pada umumnya hanya saja isian di dalamnya ialah klepon dengan parutan kelapa dan pisang rai.
Taburannya pun bervariasi ada taburan keju, susu atau cokelat. “Ini menu khusus PKB, kita buat jajan tradisionalnya naik kelas. Biasanya kita jualan crepes reguler. Ini memang dibuat edisi spesialnya,” ujar Putriani yang sudah bekerja beberapa tahun di Kedai Crepes milik Man Ali ini yang lokasinya di Art Center, Denpasar, Bali.
Adapun sejumlah menu yang disediakan ialah injin crepes, klepon crepes, pisang rai crepes, betutu crepes, cokelat, keju, capucino, chicken burger, beef burger serta sejumlah menu lainnya. Harganya pun cukup ramah di kantung berkisar Rp 10.000 hingga Rp 20.000.
Putriani pun berpesan bagi teman-teman yang berkunjung ke PKB jangan lupa untuk mampir mencicipi sajian makanan ringan sentuhan tradisional dan modern ini.
Ia juga menjelaskan, jika hari biasanya dirinya bisa mengisi ulang stoknya sebanyak 3 kali, namun jika hari Jumat, Sabtu dan Minggu bisa sampai 4-5 kali. “Ini pengembangan Man Ali pemilik crepes ini, karena terkait peraturan PKB yang harus menjual jajanan budaya khas Bali, akhirnya terciptalah ini,” ujarnya. (AA Putu Santiasa)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.