Di sini lah "Base Loloan" sebutan untuk Bahasa Melayu Bali digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Komunitas Islam di Loloan membawa warna dalam pergaulannya. Umat pemeluk agama Hindu yang hidup berdampingan menyebut warga Muslim di sini "nyama" Loloan. "Nyama" memiliki arti saudara.
Di sini kosakata yang sering digunakan masih tidak jauh berbeda dengan bahasa Melayu lainnya, seperti "Gia ne kabar kau?" atau "Apa kabar?"
Bila berkunjung di bulan Ramadhan ini, jangan lewatkan mencicipi masakan khas Loloan yakni pecel ayam kampung dan kopyor sudah akrab dalam berbagai kegiatan.
"Kopyor selalu sebagai makanan pembuka yang keluar setiap setahun sekali. Tanpa ini ibarat makan tanpa sayuran," kata Iqbal, warga Loloan sambil menawarkan takjil kepada KompasTravel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.