Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Kecantikan Batik Lasem, Perpaduan Persia dan Tiongkok

Kompas.com - 13/07/2015, 12:16 WIB

Sementara Sekarjagad, merupakan motif berbagai bentuk bunga yang berserakan tidak beraturan.

Sigit yang merupakan generasi kedua pembuat batik dari keluarga Njo melakukan terobosan sebagai ciri khas. Dia memadukan motif batik yang ada dengan aksara Tiongkok.

"Kami ingin membuktikan, batik Lasem memang memadukan budaya Jawa dan Tionghoa seperti sejarahnya. Tapi, tidak sembarang aksara Tionghoa yang kami tempelkan. Harus memiliki makna," imbuhnya.

Dia mencontohkan kalimat "He Cia Phing An" yang tersemat di kain batik buatannya. Kalimat tersebut merupakan doa yang mengandung harapan agar seisi rumah selamat. "Biasanya, batik yang bertuliskan kalimat ini menjadi hadiah seorang anak kepada orangtua," ujar Sigit.

Menurut Sigit, batik kombinasi aksara Tionghoa ini disukai semua kalangan. Bahkan, dia pernah mendapat pesanan dari pondok pesantren. Tak sedikit pula batik buatan Sigit dipasok ke pembeli di Malaysia Singapura, Hongkong, juga Suriname.

Tak puas melihat proses membatik di Babagan, kami melanjutkan perjalanan ke sentra batik di Jalan Gedungmulyo. Lokasi ini berseberangan dengan Sentra Batik Babagan atau di sisi utara jalur Pantura.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com