Satu loyang diaduk oleh satu orang. Mereka bergantian setiap lima menit. Adonan itu diaduk hingga mengental dan berwarna kecokelatan. "Dimasak dan diaduk terus sampai tiga jam-an," kata Sunarto (51) satu di antara lelaki itu.
Sunarto adalah satu di antara pekerja di rumah usaha jenang milik Sri. Dia bertugas sebagai tukang masak jenang. Bersamanya, ada 13 orang lainnya yang memiliki tugas yang sama, yaitu memasak jenang. Jika ditotal dengan pekerja perempuan jumlahnya 39 orang.
Sunarto telah bekerja sejak 2002. Dia mengatakan, dalam memasak jenang harus sesuai komposisi yang telah ditentukan. Bahannya terdiri dari santan kelapa, beras ketan, gula jawa dan sedikit bumbu garam.
Dalam satu loyang, bahan yang dibutuhkan yaitu kelapa sebanyak 12 kilogram, tepung ketan 17,5 kilogram dan gula jawa 24 kilogram. "Yang paling sulit nyungkil kelapa. Ini mau lebaran harus memasak 18 loyang setiap harinya. Hari biasa hanya 12 loyang," katanya.
Pegawai lainnya menambahkan, pada hari-hari biasanya produksi jenang antara 2-3 kuintal. Sementara mendekati lebaran produksi meningkat menjadi 9-10 kuintal. "Itu karena pesanan. Ada yang luar kota, Cilacap dan lainnya. Orang Jakarta juga banyak yang mampir di sini," katanya. (Abdul Arif)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.