Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Produksi Jenang Khas Banyumas Melonjak

Kompas.com - 13/07/2015, 18:57 WIB
PURWOKERTO, KOMPAS.com - Momentum lebaran membawa berkah tersendiri bagi para produsen oleh-oleh khas Banyumas, Jawa Tengah. Termasuk produsen Jenang Asli Ketan (Jaket) Banyumas. Berikut laporannya.

Asap mengepul di rumah bagian belakang milik Sri Monah yang berada di Jalan PKK RT 5/4 Desa Mersi Purwokerto timur, Sabtu (11/7/2015). Puluhan orang terlihat sibuk di rumah itu. Belasan orang perempuan duduk manis mengitari meja sambil mengemasi jenang.

Satu di antaranya terlihat lihai memotong-motong jenang berwarna cokelat itu menjadi bagian-bagian kecil. Potongan jenang itu dilemparnya dan jatuh tepat di depan pegawai lainnya.

TRIBUN JATENG/ABDUL ARIF Momentum lebaran membawa berkah tersendiri bagi para produsen oleh-oleh khas Banyumas. Termasuk produsen Jenang Asli Ketan (Jaket) Banyumas.
Sementara itu, di bagian dapur belasan lelaki terlihat mengaduk-aduk loyang berukuran besar, diameternya sekitar 1,5 meter. Loyang itu berisi adonan ketan yang dimasak di atas tungku. Wajah mereka berpeluh lantaran suhu di dekat tungku cukup panas.

Satu loyang diaduk oleh satu orang. Mereka bergantian setiap lima menit. Adonan itu diaduk hingga mengental dan berwarna kecokelatan. "Dimasak dan diaduk terus sampai tiga jam-an," kata Sunarto (51) satu di antara lelaki itu.

Sunarto adalah satu di antara pekerja di rumah usaha jenang milik Sri. Dia bertugas sebagai tukang masak jenang. Bersamanya, ada 13 orang lainnya yang memiliki tugas yang sama, yaitu memasak jenang. Jika ditotal dengan pekerja perempuan jumlahnya 39 orang.

Sunarto telah bekerja sejak 2002. Dia mengatakan, dalam memasak jenang harus sesuai komposisi yang telah ditentukan. Bahannya terdiri dari santan kelapa, beras ketan, gula jawa dan sedikit bumbu garam.

Dalam satu loyang, bahan yang dibutuhkan yaitu kelapa sebanyak 12 kilogram, tepung ketan 17,5 kilogram dan gula jawa 24 kilogram. "Yang paling sulit nyungkil kelapa. Ini mau lebaran harus memasak 18 loyang setiap harinya. Hari biasa hanya 12 loyang," katanya.

Pegawai lainnya menambahkan, pada hari-hari biasanya produksi jenang antara 2-3 kuintal. Sementara mendekati lebaran produksi meningkat menjadi 9-10 kuintal. "Itu karena pesanan. Ada yang luar kota, Cilacap dan lainnya. Orang Jakarta juga banyak yang mampir di sini," katanya. (Abdul Arif)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com