Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keliling Indonesia di Tengah Keterbatasan Fisik demi Mimpi Tebarkan Inspirasi

Kompas.com - 14/07/2015, 09:43 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tekad yang tinggi untuk menebarkan inspirasi adalah jawaban atas motivasi perjalanan yang dilakukan seorang diri oleh Shinta Utami, wanita dengan keterbatasan fisik. Ia telah pergi mengelilingi Indonesia dari Pekanbaru hingga Merauke dengan sepeda motor yang telah dimodifikasi. Shinta memulai perjalanan dengan skuter miliknya dari tanah kelahirannya, Pekanbaru, pada Oktober tahun lalu.

Baginya, mimpi adalah semangat yang harus digapai. Shinta mengatakan, jika mempunyai mimpi, kita harus terus mengejarnya. Dengan perjalanan ini, ia sangat ingin menginspirasi bahwa keterbatasan fisik bukanlah suatu hambatan untuk mewujudkan mimpi. Ia ingin membuktikan bahwa penyakit polio yang dialaminya sejak umur empat tahun tidak menjadi rintangan dalam perjalanan keliling Indonesia yang ia lakukan.

"Saya ingin banget sebelum umur 30 tahun bisa keliling dunia. Pas SMA (sekolah menengah atas), saya sudah ingin ke Papua. Pas dibuatin motor sama papa, barulah saya bisa jalan-jalan. Awalnya sih enggak pede (percaya diri)," kata Shinta Utami saat ditemui di dekat Gedung Kompas Gramedia, Jakarta, belum lama ini.

Shinta Utami Menyusuri jalan di Ambon

Pembelajaran adalah hal yang penting. Belajar di lembaga pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi itu merupakan cara yang dapat dilakukan. Ia menemukan fenomena-fenomena yang aneh di sekitarnya. Ia berkata, banyak anak yang tidak dapat mendapatkan kesempatan belajar di luar sekolah. Shinta berpikir, ilmu itu pun dapat didapatkan di luar sekolah. Ia berpikir bahwa hidup tak boleh seperti katak dalam tempurung.

"Perjalanan dimulai ketika saya mulai bekerja sebagai guru. Saya dibuatkan motor untuk bekerja," ujarnya.

Shinta senang karena impiannya untuk dapat jalan-jalan tercapai. Dengan motor tersebut, ia belajar untuk mengendarai dan juga mengenal lebih jauh tentang kendaraannya. Hal itu karena keharusan agar ia dapat mereparasi sepeda motornya jika rusak. Ia mengibaratkan sepeda motor ini adalah tubuhnya, dan perjalanan ini merupakan meditasi baginya.

Perjalanan dengan sepeda motor modifikasinya diawali dari Pulau Sumatera, kemudian berlanjut ke Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, Papua, Sunda Kecil, dan saat ini ia sampai di Pulau Jawa. Ia menyeberang menggunakan kapal laut, membelah jalan di tengah hutan, dan menelusuri jalan yang naik dan turun. Tak jarang, ia mengalami hambatan-hambatan dalam menyelesaikan perjalanannya.

"Paling sebal itu ketika jalan menanjak dan jalan jelek. Motor kalau enggak kuat nanjak jadi nyusahin. Saya pun malu, Mas. Di Kalimantan pernah mau masuk ke jurang karena motor saya rusak dan montir yang betulinenggak melakukannya sampai benar," paparnya.
Shinta Utami Kecelakaan bus yang Shinta temui di Sulawesi

Masyarakat di sepanjang perjalanannya pun heran terhadap aksi Shinta dengan tunggangannya. Pertanyaan-pertanyaannya antara lain "Kamu jalan-jalan ini sendirian?", "Kamu dari mana, Mbak?", atau "Ini motornya kuat?"

Bahkan ada pula yang menganggap perjalanan dia hanyalah untuk mencari sensasi. "Mbak jalan-jalan cuma mau cari sensasi, ya?" kata seorang warga yang ia temui di tengah perjalanan. Shinta hanya tersenyum mendengar pertanyaan itu.

Walaupun mengalami kesulitan-kesulitan yang kerap menghadang perjalanan seorang dirinya itu, ia percaya, kebaikan-kebaikan pasti selalu ada di sekitarnya. Untuk tempat persinggahan misalnya, ia diberikan tumpangan oleh warga, polisi, hingga di masjid dan pom bensin. Selain itu, ia juga mendapatkan bantuan dana dari kepala syahbandar. Namun, ia menolak sempat karena merasa dikasihani.

"Banyak yang menasihati, kalau saya dikasih uang itu, terima saja. Akhirnya beberapa kali saya terima uang itu. Saya hanya tidak ingin merasa dikasihani dengan keadaan saya. Namun memang, perjalanan ini sangat berat dari segi biaya. Sorong-Jayapura menyeberang motor saja packing-nya sudah Rp 2 juta. Kalau Bangka ke Belitung, 500.000. Saya enggak mampu ngeluarin banyak-banyak uang karena enggak punya uang sendiri," ungkapnya.

Shinta Utami Bersama warga yang memberikan penginapan di Waisai Torang Cinta, Papua.

Keterbatasan akhirnya pun menjadi hambatan ketika Shinta mengalami kecelakaan dalam perjalanan. Ia jatuh ketika sepeda motornya tidak kuat untuk menanjak, salah bermanuver di jalan yang berbelok, dan menghantam lubang. Ia terkadang malu untuk kembali ke sepeda motor. Namun demi mimpi-mimpinya, Shinta kembali ke atas sepeda motor untuk melanjutkan perjalanan.

Demi mimpinya, Shinta saat ini terus merajut benang-benang impiannya. Saat ini, ia tengah berada di Jakarta untuk mengurus administrasi perjalanan selanjutnya. Shinta mengatakan ingin berkelana keliling dunia. Perjalanannya ia arahkan ke tanah India, Eropa, hingga Afrika. Namun, ia masih terkendala dana yang dipastikan akan mencekik. Dalam perjalanan ini, ia mengaku menggunakan uang pribadinya. "Mahal, Mas. Saya masih mau cari sponsor untuk perjalanan saya. Kalau pakai uang saya sendiri lagi, enggak sanggup," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com