Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2015, 17:00 WIB
|
EditorLatief

KOMPAS.com – Beberapa jalur selatan Jawa terkenal berkelok dan terjal. Ada juga yang berbahaya dilewati pada musim-musim tertentu. Padahal, banyak tempat wisata bisa ditemukan di jalur ini yang kerap dipakai para pemudik lebaran.

Namun, kengeriannya menyimpan sejuta kisah. Berikut cerita di balik dua trek jalan yang membutuhkan kehati-hatian ekstra pengemudi di jalur selatan Jawa ini:

Jalan Raya Krumput

Jalan ini biasa dilewati pengemudi jalur selatan jawa, yaitu antara Purwokerto dan Yogyakarta. Lokasinya tepat berada di sepanjang kecamatan Kemrajen, kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Jalan Raya Krumput menelusuri perbukitan kebun karet. Treknya berkelok. Sebagian menanjak, sebagian lagi menurun. Jarang sekali mendatar. Tak heran, banyak mobil gagal tancap gas di tanjakan tinggi. Kendaraan kerap mogok dan biasanya membuat macet.

Lebih lagi, walau teraspal rapi, jalan Krumput tidaklah lebar. Jalan menyempit dan hanya dua lajur saja.

Menariknya, jalur ini menyimpan cerita yang dikisahkan turun temurun antar generasi oleh penduduk sekitar. Konon, jalan ini adalah tempat terbunuhnya ribuan tentara Jepang pada masa penjajahan.

Mereka percaya, untuk menenangkan para arwah itu dibutuhkan makanan sesaji. Hal ini supaya orang yang melewati jalan Krumput selamat sampai tujuan. Pada perkembangannya, hidangan sesaji kemudian berubah menjadi uang logam. Inilah awal kebiasaan pengemudi melemparkan koin ke jalan Krumput. 

DOK. KOMPASIANA Kebiasaan pengendara melempar logam lalu mengundang warga sekitar untuk “nongkrong” di sisi jalan memungut koin. Berbahaya memang.

Pada malam hari pun, penduduk Krumput masih duduk santai ditemani nyala obor. Hikmahnya, pengemudi malam bisa menambah jarak pandang.

Jalan Krumput memang terkenal gelap mencekam di malam pekat. Tak banyak lampu penerang jalan. Pengemudi hanya bermodal lampu kendaraan saja. Jadi, jika ini adalah perjalanan pertama Anda, ada baiknya memilih berkendara saat hari masih terang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengapa Idul Adha di Kudus Tidak Menyembelih Sapi? Simak Sejarahnya

Mengapa Idul Adha di Kudus Tidak Menyembelih Sapi? Simak Sejarahnya

Jalan Jalan
4 Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Surabaya, Ada Beragam Jenis Kurma

4 Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Surabaya, Ada Beragam Jenis Kurma

Jalan Jalan
Desa Wisata Bakal Jadi Andalan Baru Labuan Bajo untuk Gaet Wisatawan

Desa Wisata Bakal Jadi Andalan Baru Labuan Bajo untuk Gaet Wisatawan

Travel Update
Ekowisata Sungai Mudal di Kulon Progo Tutup pada Rabu, 7 Juni 2023

Ekowisata Sungai Mudal di Kulon Progo Tutup pada Rabu, 7 Juni 2023

Travel Update
Rute ke Padukuhan Wotawati dari Pantai Sadeng, Permukiman di Dasar Bengawan Solo Purba

Rute ke Padukuhan Wotawati dari Pantai Sadeng, Permukiman di Dasar Bengawan Solo Purba

Travel Tips
Panduan Lengkap ke OMAH Library, Hidden Gem di Tangerang

Panduan Lengkap ke OMAH Library, Hidden Gem di Tangerang

Travel Update
7 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Bandung 

7 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Bandung 

Jalan Jalan
Ada Aturan Baru untuk Turis Asing di Bali, Catat 5 Penting Ini

Ada Aturan Baru untuk Turis Asing di Bali, Catat 5 Penting Ini

Travel Update
Kunjungan Wisman ke Sulsel 69 Persen pada April 2023

Kunjungan Wisman ke Sulsel 69 Persen pada April 2023

Travel Update
Nyulo, Aktivitas Berburu Hewan Laut Saat Malam Hari di  Belitung

Nyulo, Aktivitas Berburu Hewan Laut Saat Malam Hari di Belitung

Jalan Jalan
Kompleks Taman Dadaha di Tasikmalaya Akan Direvitalisasi Jadi Wisata Baru

Kompleks Taman Dadaha di Tasikmalaya Akan Direvitalisasi Jadi Wisata Baru

Travel Update
INDOFEST 2023 Dikunjungi Lebih dari 48.000 Orang, Lampaui Target Awal

INDOFEST 2023 Dikunjungi Lebih dari 48.000 Orang, Lampaui Target Awal

Travel Update
Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Jalan Jalan
Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Travel Update
5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+