Menu lainnya yang sudah langka adalah nasi menir. Sesuai namanya, nasi ini memakai kuah sayur yang dicampur ulekan beras menir yaitu beras pecahan atau patahan hasil gilingan padi.
Namun, di depot Mbuk Marjani ini kuah tidak terlalu keruh malah cenderung jernih mirip sayur bayam bening. Seperti apa ya nasi menir ini? Rajangan kangkung direbus dengan bumbu berupa kunci, bawang putih, bawang merah, dan ulekan beras. Garam dan gula ditambahkan untuk memperkuat rasa.
Nasi menir semakin sedap karena disajikan di atas piring berlapis daun pisang. Nasi putihnya disiram kuah sayur menir dan didampingi sambal mangga muda atau pencit, lauk babat kecap, pindang goreng, gimbal udang, atau daging.
“Lauk sebenarnya terserah pembeli, ada juga yang sayur menir berlauk bali belut,” papar Mu’amaroh. Yang pasti kombinasi ini menghasilkan rasa pedas, asam, dan segar.
Lestari Maharani (33) sering mengajak putrinya, Nabilla (8), sepulang sekolah mampir ke Depot Mbuk Marjani. “Sayurnya seperti sayur bening, segar dan cocok dimakan siang hari,” ungkap Lestari.
Sayur menir ada pula di luar Kota Gresik, yang berjualan biasanya pendatang dari Gresik. Yang membedakan, lauk pendampingnya. Ada yang menikmati nasi menir ini dengan peyek teri atau bali tahu. (Surya/Wiwit Purwanto)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.