Di festival populer itu, yang berlangsung setiap dua hari menjelang Idul Fitri, para petambak ikan bandeng di wilayah Pantura, seperti Gresik, Tuban, Lamongan dan Sidoarjo, menjual hasil panen ternak bandeng mereka setelah menyiapkannya jauh-jauh hari.
Pada malam hari, saat pasar rakyat itu dilangsungkan, ratusan penjual bandeng menggelar dagangan mereka di sepanjang jalan utama yang sehari-hari menjadi wilayah pusat pertokoan. Ikan bandeng menjadi mata dagangan utama, sementara beragam barang lainnya menjadi pelengkapnya.
Entah karena tradisi yang diciptakan para pengikut salah satu anggota wali songo itu atau karena kelezatan naturalnya, bandeng menjadi ikan yang sangat populer dan digemari orang-orang Gresik. Boleh dibilang setiap Lebaran, menu utama rakyat Gresik adalah bandeng yang diolah dalam segala macam resep masakan.
Yang paling lazim di lidah warga setempat adalah gulai bandeng. Namun istilah gulai ini tak dikenal oleh orang Gresik. Mereka punya nama tersendiri yang otentik, yakni kothok bandeng. Racikan bumbunya ya tak jauh beda dari gulai yang sarat dengan rasa gurih santan.
Menu kedua yang namanya agak membingungkan orang luar Gresik adalah bali bandeng. Bali bandeng tak ada kaitannya dengan Bali yang melahirkan koreografer kondang Ketut Rina dan pelukis kenamaan Ketut Reggeg itu. Masakan bali bandeng setara dengan bandeng dibumbuhi dengan cabe merah sebagai bumbu utama.
Di atas semua menu yang lazim itu, terdapat olahan khas eksotis bernama otak-otak bandeng. Jika anda tinggal di Jakarta dan sekitarnya, anda mungkin membayangkan otak-otak ikan tenggiri, yang dibuat dari campuran tepung dan ikan tenggiri yang dibungkus daun pisang, lalu dibakar.
Otak-otak bandeng sama sekali bukan seperti itu. Ini makanan eksklusif yang terlalu mewah untuk dikonsumsi sehari-hari, terutama bagi rakyat jelata di dasawarsa 70-an ke belakang. Pembuatannya pun butuh kiat khusus dan rasanya terlalu gurih untuk dimakan tanpa nasi.
Begitulah tradisi pasar bandeng menurunkan aneka kuliner khas Gresik.
Pasar bandeng dikemas dengan format yang tak banyak berubah. Selalu ada gairah untuk memelihara bandeng di tambak selama mungkin untuk menghasilkan bandeng terbesar dan bandeng itulah yang akan dilelang pada puncak acara malam pasar bandeng.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.