Penduduk di pulau ini rata-rata berprofesi sebagai pembuat jukung dan kelotok. Pekerjaan ini mereka jalani secara turun temurun.
Memasuki pulau kecil ini, tampak sekali penduduknya sangat padat. Hampir di tiap rumah ada bengkel pembuatan jukung dan kelotok, baik besar maupun kecil.
Mereka tiap hari bekerja membuat jukung pesanan. Tak hanya jukung atau kelotok untuk dipakai warga yang biasa mencari nafkah dari mengoperasikan perahu, tak jarang para wisatawan berminat membeli.
Seorang pembuat perahu di sini adalah Ida. Pria berambut lurus berkulit legam ini mengatakan pernah ada wisatawan dari Nusa Tenggara Barat yang memesan perahu di bengkelnya.
"Kalau turis dari Eropa dan Korea banyak ke sini. Mereka kebanyakan bertanya-tanya apa itu jukung dan kelotok dan apa itu apak (peralatan pembuatan jukung dan kelotok untuk mengukur diameter perahu). Mereka merasa aneh melihat perahu khas Banjar, soalnya di tempat mereka tidak ada," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.