Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspedisi KRI untuk Dorong Wisata

Kompas.com - 23/07/2015, 17:24 WIB
JAKARTA, KOMPAS - Ekspedisi Kartika Jala Krida selama 82 hari dalam ajang World Expo Milano 2015 tuntas dilaksanakan. Ekspedisi dengan KRI-592 Banjarmasin itu membawa misi diplomasi, salah satunya mempromosikan pariwisata Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo saat menyambut kepulangan tim Satuan Tugas Kartika Jala Krida berlangsung di Dermaga Komando Lintas Laut Militer, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (22/7/2015). Hadir juga Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi.

Ekspedisi Kartika Jala Krida ke Milan, Italia, berlangsung 30 April hingga 22 Juli 2015 dengan rute sepanjang 17.000 nautical mil atau 30.600 kilometer. Ekspedisi dengan misi budaya, pariwisata, dan pelatihan itu dilaksanakan dengan kapal perang angkut KRI-592 Banjarmasin.

”KRI Banjarmasin ini buatan Indonesia dengan perjalanan terjauh yang pernah dilaksanakan. Ekspedisi ini diharapkan menunjukkan kepada dunia tentang keberadaan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia,” kata Indroyono.

KRI Banjarmasin dibuat oleh PT PAL. Dua kapal serupa juga sedang dibangun oleh PT PAL dengan nilai total 95 juta dollar AS yang merupakan pesanan Filipina.

Peserta ekspedisi Kartika Jala Krida mencapai 317 orang, meliputi anak buah kapal, taruna Akademi Angkatan Laut, mahasiswa dari sekolah tinggi perikanan ataupun pelayaran, serta siswa sekolah menengah kejuruan kelautan dan perikanan.

Beberapa kota yang disinggahi tim ekspedisi sebelum tiba di Genoa-Italia antara lain Cochin-India, Djibouti dan Alexandria-Mesir. Pada rute kembali, KRI Banjarmasin singgah di Jeddah-Arab Saudi dan Karachi-Pakistan. Di setiap kota tadi berlangsung kunjungan kehormatan, karnaval, olahraga persahabatan, dan kirab kota.

Pada 1964, Indonesia pernah mengirim kapal serupa, yakni KRI Dewaruci, untuk ajang New York World Fair di Amerika Serikat.

Indroyono menambahkan, ekspedisi itu diharapkan memberi dampak positif yang sejalan dengan misi TNI AL, yaitu diplomasi kelautan internasional.

Promosi wisata

Ade Supandi mengemukakan, pengiriman KRI Banjarmasin merupakan salah satu bentuk uji coba kapal perang buatan dalam negeri, sekaligus misi diplomasi. ”Saya ingin melihat stabilitas dan kelayakannya di laut. Ternyata, (kapal) bisa berangkat dan kembali. Ini merupakan salah satu promosi juga,” ujar Ade.

Ia menambahkan, salah satu tujuan diplomasi yang dikedepankan dalam ekspedisi itu adalah promosi wisata.

Arief Yahya mengemukakan, kontribusi wisata bahari terhadap pariwisata Indonesia masih sangat rendah, yakni 1 juta orang, atau 10 persen dari total kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 10 juta orang. Pihaknya menargetkan kontribusi wisata bahari meningkat menjadi 20 persen pada tahun 2019.

”Ekspedisi Kartika Jala Krida dengan misi budaya dan promosi pariwisata ditargetkan meningkatkan jumlah wisatawan asal Eropa ke Indonesia,” kata Arief.

Jumlah wisatawan asal Eropa ke Indonesia ditargetkan meningkat dari 800.000 orang pada 2014 menjadi 1 juta orang pada 2015. Hingga saat ini, wisatawan Eropa terbanyak berasal dari Inggris, Perancis, dan Jerman.

Sementara itu, pemerintah berencana memanfaatkan KRI Arung Samudera untuk misi diplomasi maritim, budaya bahari, dan promosi pariwisata. Kapal itu dalam tahap renovasi dan akan selesai September 2015.

”Kapal ini bisa dipakai untuk promosi pariwisata Indonesia ke Tiongkok, Jepang, Korea, dan Taiwan yang merupakan target terbesar untuk menarik wisman,” kata Indroyono.

Ia menambahkan, KRI Arung Samudera, menurut rencana, akan digunakan dalam ajang Sail Tomini 2015. (LKT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com