Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Butuh Transportasi

Kompas.com - 24/07/2015, 11:17 WIB
"Tiga kejadian ini karena mesin kapal mati di tengah laut. Untuk kasus yang terakhir, yaitu kapal ojek, diselamatkan setelah satu jam terombang-ambing di tengah laut," ujarnya.

Menurut Andi, pihaknya terus mengimbau pemilik kapal untuk mengutamakan keselamatan penumpang. Sebab, kejadian di tengah laut sangat susah ditangani dan berpotensi menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu, pemilik kapal disarankan agar tidak membawa muatan melebihi kapasitas dan melengkapi fasilitas keamanan kapal.

Sejauh ini, tercatat ada 56 kapal ojek yang melayani wisatawan ke Kepulauan Seribu. Kapal ini mengangkut penumpang dari Muara Angke, Jakarta Utara, dan Rawa Saban, atau Tanjung Pasir, Tangerang, Banten.

Selain kapal ojek, juga terdapat kapal cepat milik swasta yang beroperasi dari Pantai Marina Ancol. Jumlah kapal tersebut mencapai 40 kapal. Harga tiket kapal ini jauh lebih mahal dibandingkan kapal ojek. Sementara 10 kapal cepat milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta belum beroperasi maksimal hingga saat ini. Sejumlah kapal masih diperbaiki.

"Jumlah kapal-kapal ini belum mampu memenuhi tingginya angka kunjungan wisatawan ke wilayah kami. Mau tidak mau, khususnya kapal ojek, akan kelebihan muatan," ucap Wakil Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo.

Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kecelakaan di laut, menurut Budi, pihaknya bersama jajaran Polres Kepulauan Seribu, Syahbandar, dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan langkah-langkah antisipasi. Beberapa di antaranya sosialisasi kepada pemilik kapal, monitoring penumpang, serta pemberlakuan sistem tiket untuk kapal ojek.

"Namun, ini merupakan hanya langkah awal. Yang terpenting adalah adanya penambahan jumlah kapal. Kami telah mengusulkan di anggaran perubahan agar ada kapal yang disewa oleh pemerintah. Apalagi, kapal milik Dishub DKI belum beroperasi maksimal saat ini," ucap Budi. (JAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com