Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Angkut, Pertama di Asia

Kompas.com - 27/07/2015, 19:14 WIB

 

DILIHAT dari namanya, yang menjadi koleksi Museum Angkut (MA) adalah semua jenis moda transportasi yang ada di muka bumi, mulai yang tradisional, modern, sampai replika. Terletak di lereng Gunung Panderman yang memiliki pemandangan indah, museum seluas 3,8 hektare ini menyimpan 300 koleksi berbagai jenis moda transportasi.

“Helikopter sampai duplikat gerobak yang ditarik sapi, juga motor dan mobil kuno, ada di sini,” kata Titik S. Ariyanto, Operational Manager MA.

Tujuan didirikannya museum ini di tahun 2014 adalah sebagai bentuk penghargaan bagi para pencipta moda transportasi. “Sebagai masyarakat sosial, kita saat ini tinggal menikmati semua moda transportasi yang ada, mulai yang tradisional sampai yang menggunakan teknologi tinggi. Tapi, selama ini kita tidak pernah tahu siapa pembuatnya. Karena itu, sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada si penemu, didirikanlah MA ini,” tambah Titik sambil menjelaskan bahwa MA adalah museum angkut pertama di Asia.

Barang-barang di museum ini memiliki nilai sejarah tinggi. Salah satunya adalah helikopter yang pertama kali dimiliki Indonesia. Helikopter ini diperoleh semasa era pemerintahan Presiden Soekarno dan merupakan pemberian pemerintah Amerika Serikat setelah mata-mata negara adikuasa tersebut tertangkap oleh Indonesia. Sebagai bentuk pengakuan rasa bersalah, Amerika Serikat kemudian memberikan helikopter tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com