Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wow, Sensasi Berenang Bersama Hiu Paus dari Kaltim

Kompas.com - 28/07/2015, 10:50 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

TALISAYAN, KOMPAS.com - Pernahkah Anda membayangkan rasanya berenang bersama hiu paus? Jika Anda tertarik menantang diri dan ingin merasakan pengalaman berenang bersama hiu paus, Anda bisa berenang di perairan Talisayan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim).

Siapa pun dapat merasakan sensasi berenang dan berinteraksi bersama hiu paus. Jika beruntung, si hiu bahkan dengan rela bergandeng mesra dan berenang bersama. Hiu paus memang dikenal sebagai ikan besar yang tidak galak. Dia juga bukan berasal dari ras pemangsa. Sehingga, jika saat menyelam dan bertemu dengannya, jangan takut. Dia dengan ramah menghampiri manusia dan menantang untuk berenang bersama.

Salah satu komunitas pejalan dan penyelam Samarinda, Kadagaul, berkesempatan berenang dan berfoto bersama hiu paus di Talisayan. Di kedalaman air 5 meter, ikan cantik bermotif tutul itu sedang asyik bermain di bawah bagang. Ketika sekumpulan pejalan itu menyelam tanpa menggunakan scuba, hiu paus pun tertarik untuk berenang bersama.

“Kami memang datang ke Talisayan untuk bertemu dengannya (hiu paus). Dengan menghitung bulan dan bertanya pada nelayan sekitar, akhirnya kami bisa bertemu dengannya. Sangat mengagumkan, dia yang datang menghampiri kami, dan kami tidak perlu repot-repot mengejarnya. Dia sangat besar...,” kata Suhendra, salah satu anggota komunitas Kadagaul.

KOMPAS.COM/GUSTI NARA Hiu paus di Talisayang, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur ini sangat ramah dan suka diajak selfie bersama.
Dijelas Suhendra, hiu paus pada dasarnya memang merupakan ikan besar yang jinak. Ikan tersebut selalu tenang, walau terkadang manusia sering mencari momen untuk berfoto selfie di dalam air bersamanya. “Dia sama sekali tidak marah, waktu kami memegang siripnya. Bahkan saat kamera mengarah padanya, dia seperti tahu dan eksyen, amazing!” seru Suhendra.

Namun, lanjut dia, bukan tidak mungkin hiu paus ini tidak bisa marah. Hiu paus juga kerap merasa terganggu dengan aktivitas manusia di sekitarnya. Namun uniknya, dia tidak pernah marah dengan aktivitas nelayan yang sedang mencari ikan. “Kami tanya-tanya dengan para nelayan, jika mereka sedang mencari ikan, hiu paus ini kerap muncul tapi tidak mengganggu. Namun dia juga bisa marah, jika ada manusia yang memang sengaja mengganggunya,” ujarnya.

Sedikit perjuangan memang untuk mendapatkan kesempatan seperti Suhendra dan rekan-rekannya. Untuk mendapatkan hiu paus, wisatawan perlu mencari waktu yang tepat untuknya timbul ke permukaan air. Sebab, kata Suhendra, hiu paus tersebut bisa tiga hari tak terlihat sama sekali.

“Dia bisa muncul ke permukaan jika sedang mencari makan. Biasanya, kalau hari ini muncul, besok dia tidak akan muncul. Perlu dua atau tiga hari lagi untuk menunggunya. Di sana ada ratusan bagang nelayan, biasanya dia akan terlihat di bagang-bagang itu. Para nelayan akan memberitahu wisatawan di mana ikan tersebut terlihat,” jelasnya.

Waktu munculnya pun hanya di pagi hari. “Dia akan muncul pada waktu subuh hingga jam 8 pagi. Selebihnya dia akan berada di bawah laut karena ada aktivitas nelayan mencari ikan,” ujarnya.

Untuk menuju Talisayan, diperlukan waktu 13 jam melalui jalur darat dari Samarinda menggunakan mobil. Dari Pelabuhan Talisayan, wisatawan bisa menumpang kapal nelayan dengan membayar Rp 500.000 hingga Rp 600.000 per kapal. Usahakan berangkat pagi, karena hiu paus hanya muncul di pagi hari. Petualangan berenang bersama hiu paus ini dapat dinikmati selama berjam-jam dan tidak perlu membayar apa pun alias gratis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com