"Kami manfaatkan pesisir pantai ini sebagai tempat santai warga Jembrana, yang dulunnya hanya lah tempat kumuh dan kurang perhatian," kata Harianto, pemilik Warung Pondok Waru.
Menurut Harianto, ketika dirinya mulai membuka usaha hanya bermodal dari Rp 200.000. Sebagai sebuah kenangan dia menyisakan satu unit bentuk bangunan 'bale bengong' yang tersisa berdiri di dekat dapur. Keseriusan bewirausaha yang berawal dari tenaga 4 orang kini bertambah menjadi 20 orang seiring dengan pengembangan tempat berjualan beserta fasilitas penunjangnya.
Kini, di atas lahan seluas 9 are terlihat lebih luas bila dibandingkan dengan kafe tetangganya. Kelegaan ruang parkir menambah keleluasan pengunjung untuk memberhentikan kendaraannya di halaman parkir yang ditumbuhi oleh pohon kelapa sebagai peneduh.
Konsep yang dia tekankan saat ini, membuat orang tertarik selain menawarkan kenyamanan didukung dengan pelayanan yang bagus. "Di sini pengunjung kebanyakan hanya jalan-jalan sambil mencoba ikan bakar. Mulai dari orang biasa sampai pejabat pernah datang kesini," tuturnya.