Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legitnya Kue Bulan, Kudapan Wajib untuk Festival Musim Gugur

Kompas.com - 07/08/2015, 16:13 WIB
Mentari Chairunisa

Penulis

KOMPAS.com – Festival musim gugur menjadi salah satu momen yang ditunggu masyarakat Tiongkok. Setiap tanggal 15 pada bulan kedelapan dari kalender Tiongkok, mereka berkumpul untuk menghabiskan momen tersebut bersama keluarga, kerabat, serta orang terdekat.

Terdapat sebuah panganan yang wajib ada saat perayaan festival ini, yakni kue bulan. Kue berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 10 centimeter dan ketebalan antara 3-4 centimer ini menjadi suguhan utama bagi perayaan festival musim gugur.

“(Kue bulan) cuma ada pas festival, bukan setiap hari, hanya satu tahun satu kali seperti kue lebaran,” ujar Executive Chinese Chef Hotel JW Marriott Jakarta, Jhon Chu, Rabu (5/8/2015).

Tak hanya dijadikan panganan, kue bulan juga dianggap sebagai simbol doa dan harapan baik akan kemakmuran dan harmoni. Karena itu, kue bulan juga kerap dikirim ke keluarga, kerabat, maupun rekan bisnis sekaligus mengirimkan harapan baik bagi penerima.

Mulanya, kue bulan tradisional hanya berisi kacang merah atau pasta biji bunga lotus yang dibalut dengan kulit tipis. Adonan kulit itu hanya terbuat dari campuran sederhana tepung, sirup kacang, dan sirup gula.

Setelah dibungkus, kue bulan yang masih berbentuk bola langsung dimasukkan ke dalam cetakan yang terbuat dari kayu. Uniknya, di dasar cetakan itu terdapat aneka ragam ukiran untuk mempercantik tampilan kue bulan. Ukiran tersebut bisa jadi berupa bunga, logo, ataupun kata yang ditulis dengan huruf kanji Mandarin.

Untuk mempercantik tampilannya, kue bulan tradisional lalu dilapisi dengan kuning telur asin. Penggunaan telur asin bukan tanpa alasan. Sebab, menurut Jhon, telur asin akan menghasilkan perpaduan rasa yang apik dengan isian pasta biji bunga lotus.

“Lotus sangat cocok dengan telur asin karena lotus manis lalu bertemu telur asin jadi pas,” katanya.

Benar saja, gurihnya telur asin terasa serasi dengan rasa manis yang berasal dari pasta biji bunga lotus. Tak hanya itu, sensasi kerenyahan akan terasa dalam setiap gigitan yang berasal dari biji bunga matahari yang sengaja ditambahkan Jhon untuk variasi rasa.

“Walau tradisional, tapi kita tetap kreasi pakai kuaci jadi pas digigit ada crispy-nya,” sambung Jhon.

KOMPAS.com/Mentari Chairunisa Isian kue bulan yang terbuat dari pasta biji bunga lotus yang diberi biji bunga matahari untuk menambah sensasi kerenyahan

Dari dewi bulan hingga perantara pesan

Kue bulan yang legit dan melegenda ternyata turut menyimpan beragam kisah menarik. Jhon mengatakan terdapat beberapa kisah legenda terkait kue bulan yang ia tahu.

“Dulu ada suami istri, suami punya obat mujarab untuk istri tapi ingin dicuri orang,” cerita Jhon.

Karena takut obat pemberian suaminya dicuri, sang istri lantas menenggak obat tersebut lalu terbang meninggalkan pencuri itu. Dia pun memilih tinggal di bulan agar selalu dekat dengan sang suami.

“Suami lalu suka melihat bulan, duduk sambil makan kue ini (kue bulan),” imbuh Jhon.

Selain kisah itu, sejarah bercerita bahwa kue bulan juga sering digunakan sebagai media penyampai pesan pada saat perang di Dinasti Ming. Menurut Jhon, di dalam kue bulan itu akan diselipkan selembar kertas berisikan pesan untuk mengelabui musuh.

“Tapi tidak tahu apa itu benar atau tidak (ceritanya), tapi kue bulan selalu jadi makanan saat mid-autumn festival,” tutup Jhon. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com