Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpres 69/2015 Hambat Kunjungan Wisman ke Sulut

Kompas.com - 10/08/2015, 08:44 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulawesi Utara Joy Korah menyayangkan tidak masuknya Sulawesi Utara dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 69 tahun 2015 tentang Bebas Visa Kunjungan Wisatawan Asing (Wisman) ke Indonesia.

"Jelas ini menghambat target jumlah wisman datang ke Sulut. Tidak ada satu pun pintu masuk di wilayah Indonesia Timur masuk dalam daftar Perpres tersebut," ujar Korah, Kamis (6/8/2015) lalu.

Perpres yang ditetapkan pada 9 Juni 2015 lalu itu mengatur pembebasan visa bagi 45 negara yang masuk melalui sembilan pintu utama yang terdiri dari lima bandara dan empat pelabuhan laut. Kelima bandara tersebut adalah Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Bandara Hang Nadim Batam, Bandara Kualanamu Medan, Bandara Ngurah Rai Denpasar dan Bandara Juanda Surabaya. Sedangkan empat pelabuhan adalah Batam Center, Sekupang, Tanjung Uban dan Sri Bintang.

Tidak ada satu pun bandara dan pelabuhan yang ada di wilayah Indonesia Timur, termasuk Bandara Sam Ratulangi Manado yang masuk dalam daftar tersebut.

Korah berpendapat Perpres itu bertentangan dengan semangat dari sektor pariwisata yang menargetkan jumlah kunjungan wisman sebanyak 20 juta orang pada tahun 2020. "Ini juga menghambat target jumlah kunjungan wisman ke Sulut, padahal Sulut menjadi salah satu tujuan utama," keluh Korah.

Padahal menurut lansiran Badan Pusat Statistik terhadap jumlah kunjungan wisman pada Juni 2015, Bandara Sam Ratulangi Manado mencatat kenaikan jumlah kedatangan wisman sebesar 22,51 persen dibanding periode yang sama tahu lalu, dan merupakan peningkatan tertinggi dari enam pintu masuk utama.

Oleh karena itu Korah berencana bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulut akan menghadap Presiden Jokowi untuk melobi agar Sulut dimasukkan juga sebagai pintu masuk utama wisman bebas visa. "Kami akan berangkat juga bersama perwakilan dari Sulawesi Selatan, sebab Makassar juga tidak dimasukkan sebagai pintu masuk utama," tambah Korah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com