Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harmoni di Negeri Para Dewa

Kompas.com - 12/08/2015, 08:31 WIB

Dari riset UGM bekerja sama dengan National University of Singapore, didapati bukti aktivitas perdagangan pada abad ke-9 Masehi. Benda yang ditemukan adalah kaca dan keramik dari masa Dinasti Tang. Peneliti mendapati keramik itu sama dengan keramik yang ditemukan di kapal yang tenggelam di perairan Belitung.

Candi-candi ini pertama kali ditemukan oleh HC Cornelius, arkeolog Inggris, pada 1814. Kepala Seksi Pelestarian dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jateng Gutomo mengatakan, belum seluruh benda purbakala di Dieng ditemukan. Dari peta arkeologi Belanda tahun 1931, persebaran candi cukup luas. Tidak hanya di wilayah datar, juga perbukitan. Terbukti, pada 2014, ditemukan dua bangunan candi di Bukit Pangonan di sisi tenggara kompleks Candi Arjuna.

Kaldera gunung purba

Dalam buku Dieng Poros Dunia: Menguak jejak Peta Surga yang Hilang (2004), Otto Sukatno menyebutkan, kini jejak masyarakat Hindu sudah tidak didapati di Dieng. Dari risalah Babad Dieng, pada abad ke-8 Masehi terjadi pralaya atau bencana. Saat itu, terjadi banjir besar akibat tertutupnya Kali Tulis sehingga candi-candi terendam air. Peristiwa ini membuat umat Hindu meninggalkan Dieng menuju Tengger, Bromo, dan Bali.

Kendati demikian, masyarakat Muslim Jawa yang kemudian mendiami Dieng tetap membiarkan candi-candi berdiri. ”Warga menjadikan candi sebagai kekayaan yang tidak dimiliki setiap daerah,” ujar Alif Rahman, tokoh pemuda Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur.

Selain Hindu dan Islam, Dieng juga kental dengan nuansa Jawa kuno.

Keindahan alam Dieng yang melahirkan peradaban manusia tak terlepas dari kesuburan tanahnya yang merupakan kaldera bekas gunung api purba. Berdasarkan penelitian Sukhyar (1986), Dieng terbentuk dari gunung api purba yang mengalami dislokasi. Di bagian yang amblas, muncul sejumlah gunung, di antaranya Gunung Pakuwaja, Gajahmungkur, Pangonan, Alang, Nagasari, dan Panglimunan.

Evolusi gunung purba Dieng juga memunculkan danau-danau vulkanik, seperti Telaga Warna, Telaga Merdada, dan Telaga Pengilon. Eksotismenya berpadu dengan beberapa kawah aktif, di antaranya Timbang, Sinila, Sileri, Sikidang, dan Candradimuka.

Proses geologi dan jejak sejarah Dieng telah mewariskan peradaban yang melintas zaman. Lewat festival budaya, masyarakat Dieng coba merawat peradaban itu guna menjaga kearifan kehidupan manusia dan alam sekitar. (Gregorius Magnus Finesso)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com