Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 19/08/2015, 20:33 WIB
EditorI Made Asdhiana
BERAU, KOMPAS - Pulau-pulau kecil terluar di Kalimantan Timur mempunyai banyak potensi kekayaan alam menakjubkan. Kepulauan Derawan di Kabupaten Berau, dengan pulau utama Maratua, Derawan, Sangalaki, dan Kakaban, misalnya, memenuhi syarat sebagai tujuan wisata bahari kelas dunia. Jika pariwisata di sana dikelola dengan baik pasti bisa menjadi ”Bali” kedua.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sudirman Saad dalam Lokakarya Nasional Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar dan bedah buku Ensiklopedia Populer Pulau-pulau Kecil Nusantara: Kalimantan Timur-Nusa di Beranda Nusantara, Selasa (18/8/2015), di rumah dinas Bupati Berau.

Buku tersebut menceritakan pulau-pulau kecil terluar di wilayah Kaltim, berikut potensi, juga sejarahnya. Buku yang disusun KKP dan diterbitkan Penerbit Buku Kompas ini merupakan buku Ensiklopedia Populer yang ke-17 tentang pulau-pulau kecil, yang diluncurkan sejak 2013.

Selain Sudirman, pembicara lainnya adalah Asisten Deputi 3/IV Pertahanan Negara Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan Kemenkopolhukam Brigjen TNI Ahmad Supriyadi, Guru Besar Universitas Mulawarman Ahmad Syafei Sidik, dari Dinas Hidro-Oseanografi TNI AL Kolonel Laut Haris Djoko Nugroho, Bupati Berau Makmur HAPK, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kaltim Rusmadi, serta Guru Besar Institut Pertanian Bogor Dietrich G Bengen dan Syamsul Maarif.

”Saya kira dalam lima tahun lagi, Maratua dan pulau-pulau di sekitarnya itu bisa menjadi ’Bali’ kedua. Jika nanti Bandara Maratua dibuka, hanya butuh 3 jam naik pesawat dari Jakarta ke Maratua,” ujar Sudirman. Derawan, Kakaban, Sangalaki, dan Maratua letaknya berdekatan.

KOMPAS/AMIR SODIKIN Keindahan pantai di Pulau Maratua yang masuk dalam gugusan Kepulauan Derawan di Kabupaten Berau Kalimantan Timur tak diragukan lagi, tetapi justru pengusaha Malaysia yang lebih tertarik menggarap paket wisata di pulau ini. Biasanya wisatawan yang datang ke Kepulauan Derawan justru mendapat informasi dari Malaysia, bukan dari Indonesia.
Bawah air Kepulauan Derawan adalah ”surga” bagi para penyelam. Banyak yang menyebut, di Indonesia, pesona bawah air kepulauan tersebut hanya kalah dari Raja Ampat. Di Kakaban, pulau karang seluas 5 kilometer persegi, terhampar Danau Kakaban seluas 390 hektar yang dihuni empat jenis ubur-ubur tanpa sengat. Selain Kakaban, ubur-ubur tanpa sengat hanya dijumpai di Pulau Palau, Micronesia di Samudra Pasifik.

Adapun Sangalaki adalah pulau tak berpenduduk tempat konservasi penyu. Setiap malam, puluhan penyu naik untuk bertelur di pasir Pantai Sangalaki. Di Derawan juga terhampar titik-titik penyelaman yang indah. Adapun Maratua, pulau berpenduduk 3.500-an jiwa, perairannya adalah titik-titik penyelaman untuk melihat pari manta.

Dietrich mengatakan, kendala umum dalam pengembangan wisata bahari di pulau-pulau kecil adalah aksesibilitas yang terbatas. Namun, ketika itu nanti terselesaikan, tak kalah penting adalah apa yang tersaji, misalnya kuliner dan pengemasannya.

”Jangan sampai, misalnya, wisatawan ke pulau-pulau kecil ini hanya menjumpai menu iwak pithik (ayam), iwak endhog (telur). Itu yang masih saya temukan. Seharusnya kuliner, ya, hasil laut yang segar. Bikin yang inovatif, misalnya wisatawan memancing ikan lalu dimasak,” kata Dietrich.

Makmur mengatakan, saatnya pulau kecil terluar yang perairannya berbatasan dengan negara lain diperhatikan dalam segala hal. Masuknya ”tamu tak diundang”, yakni 600 lebih manusia perahu (suku Bajo) dari Malaysia dan Filipina, secara berkelompok ke Kepulauan Derawan, November lalu, jangan sampai terulang.

KOMPAS/ICHWAN SUSANTO Penyu hijau tampak bermain di ekosistem terumbu karang di Pulau Maratua, bagian dari Taman Pesisir Kepulauan Derawan, di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Sabtu (13/12/2014). Wisata alam bahari di kawasan tersebut mendongkrak minat para investor. Jika tak ada upaya pemberdayaan di kawasan pesisir itu, masyarakat setempat akan kian terpinggirkan.
Syamsul Maarif mengatakan, salah satu kelemahan pengelolaan wisata bahari di Indonesia adalah birokrasi yang belum berpikir pentingnya public entrepreneurship. Itu dicirikan antara lain dengan inovasi, kreatif, proaktif, dan orientasi publik.

Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas Tri Agung Kristanto mengatakan, banyak masyarakat belum tahu tentang pulau-pulau kecil terluar, apalagi cerita-cerita menarik yang melatarbelakanginya. Misalnya, Pulau Lungsurannaga yang legendanya bercerita tentang naga berganti kulit sebelum menghadapi buaya muara yang besar. (PRA)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tiket DAMRI Mudik Lebaran 2023 Sudah Bisa Dipesan, Ada 56 Juta Kursi

Tiket DAMRI Mudik Lebaran 2023 Sudah Bisa Dipesan, Ada 56 Juta Kursi

Travel Update
Nyepi, 13 Ogoh-ogoh Ramaikan Pawai di Lamongan

Nyepi, 13 Ogoh-ogoh Ramaikan Pawai di Lamongan

Jalan Jalan
AC Super Jet Air Rute Bali-Jakarta Mati, Ini Penjelasan Super Air Jet

AC Super Jet Air Rute Bali-Jakarta Mati, Ini Penjelasan Super Air Jet

Travel Update
3 Tempat Wisata Religi di Sumenep, Ada Masjid Agung

3 Tempat Wisata Religi di Sumenep, Ada Masjid Agung

Jalan Jalan
Hikmatnya Nyepi di Mataram NTB dan Pawai Ogoh-ogoh Kembali Digelar

Hikmatnya Nyepi di Mataram NTB dan Pawai Ogoh-ogoh Kembali Digelar

Jalan Jalan
Jelajah Museum Fatahillah Malam Hari, Masuk ke Penjara Bawah Tanah

Jelajah Museum Fatahillah Malam Hari, Masuk ke Penjara Bawah Tanah

Jalan Jalan
Ada Bhuta Kala Kelelawar di Festival Ogoh-ogoh di Batam

Ada Bhuta Kala Kelelawar di Festival Ogoh-ogoh di Batam

Jalan Jalan
Kirab Tumpeng Apem di Jombang untuk Sambut Ramadhan, Jadi Rebutan Warga di Alun-alun

Kirab Tumpeng Apem di Jombang untuk Sambut Ramadhan, Jadi Rebutan Warga di Alun-alun

Travel Update
Viral Foto Aksi WNA Telanjang di Gunung Agung Bali, Mendaki Ilegal

Viral Foto Aksi WNA Telanjang di Gunung Agung Bali, Mendaki Ilegal

Travel Update
Tawur Agung Kesanga di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang, Ramai Ribuan Warga

Tawur Agung Kesanga di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang, Ramai Ribuan Warga

Travel Update
Panduan ke Pameran Matrajiva di Sarinah, Tiket Masuk hingga Aturan

Panduan ke Pameran Matrajiva di Sarinah, Tiket Masuk hingga Aturan

Travel Tips
Bunga Teratai Rana Tonjong di Manggarai Timur, NTT Mulai Mekar

Bunga Teratai Rana Tonjong di Manggarai Timur, NTT Mulai Mekar

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Gardu Pandang Ketep Terkini, Pagi sampai Sore

Harga Tiket dan Jam Buka Gardu Pandang Ketep Terkini, Pagi sampai Sore

Travel Tips
Jelang KTT Asean Summit 2023, Fasilitas Trekking di Pulau Padar TN Komodo Diperbaiki

Jelang KTT Asean Summit 2023, Fasilitas Trekking di Pulau Padar TN Komodo Diperbaiki

Travel Update
4 Tips Bermain di Taman Pejatian Pasar Minggu Jakarta Selatan, Bawa Bekal

4 Tips Bermain di Taman Pejatian Pasar Minggu Jakarta Selatan, Bawa Bekal

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+