Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2015, 19:50 WIB

Secangkir kopi, kata Juha, mengandung 115 milligram kafein. Kopi adalah stimulan yang terkenal di dunia. Empat dari 5 orang Amerika meminum kopi, menghabiskan lebih dari 400 juta cangkir sehari. Di Skandinavia, orang mengkomsumsi kopi bahkan lebih dari 12kg per kapita. Dengan berjuta-juta orang yang dipekerjakan di industri ini, kopi, konon, menduduki peringkat kedua terbesar dalam perdagangan dunia setelah minyak bumi.

Juha kembali dengan kopinya. Entahlah, tiap meneguk kopi, pikiran buteknya jadi cair kembali. Atau barangkali karena kafein yang ada pada kopi dapat menghilangkan rasa sakit. Itu sebab, pada beberapa jenis obat unsur kafein ditambahkan. Tapi ironisnya, kafein juga merupakan penyebab utama sakit kepala. Bahkan, pada wanita yang meminum dua cangkir kopi atau lebih per harinya, dapat meningkatkan risiko terkena perapuhan tulang (osteoporosis).

Tapi risiko ini dapat dikurangi dengan memperbanyak minum susu atau yoghurt untuk mengganti hilangnya kandungan kalsium. Banyak hasil riset yang menyatakan, kafein dapat mengurangi tingkat kesuburan, dan bila diminum pada saat hamil dapat mengakibatkan kelahiran dini atau cacat lahir. Karenanya, Juha hanya menikmati sendiri kopinya. Ia melarang Kokom ikut-ikutan meneguk kopi seperti dirinya. Takut dari rahim bininya tak akan keluar bayi macam Sherina atau Joshua.

Saat adzan Isya bergema, suami istri itu sudah tenggelam dalam mimpinya. Kokom mimpi memiliki tiga orang anak yang mirip Sherina, Tasya dan Joshua. Sedang Juha, mimpi menjadi peneliti kopi.

Dalam mimpinya itu, Juha mengarungi ruang dan waktu. Ia melihat orang-orang di sekitar Laut Merah pada abad VII sedang menanam kopi. Tapi suara lain dalam mimpinya mengatakan, orang Ethiopia mengenal kopi jauh sebelum itu.

Juha juga melihat, seorang dutabesar Turki dengan tergopoh-gopoh membawa kopi ke pengadilan Raja Louis XIV pada tahun 1669, yang merupakan cikal bakal penyebaran kopi di daratan Eropa. Dan setelahnya, orang Belanda membawa biji-biji kopi ke tanah Jawa untuk dibudidayakan. Dan biji-bijian dari pohon jenis coffea itu, kini telah menyebar ke seluruh Nusantara. Ada kopi Robusta, Liberia, dan Arabica.

Hujan telah reda. Juha bangun ketika terdengar senandung dari mulut Kokom yang sedang ngelindur. Juha senyum sendiri melihat wajah istrinya tidur dalam damai. Kendati kopi di cangkir telah dingin, tapi Juha tahu, cinta istrinya tetaplah hangat. Hmmmm.

@JodhiY

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com