Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Kanal, Mengenal Kehidupan Suku Bajo Mola

Kompas.com - 23/08/2015, 20:36 WIB
Suku Bajo memang tak bisa dipisahkan dari laut dan ikan. Tak heran karamba atau tempat memelihara ikan memenuhi hampir seluruh pesisir pantai. Keramba apung ini dimaksudkan untuk mengantisipasi hasil panen ikan jika laut sedang bergelora, sehingga nelayan Bajo tak bisa melaut. Sebagai gantinya mereka mengandalkan ikan dari keramba untuk memenuhi kehidupan sehari-hari atau dijual ke pasar.

Kami pun singgah di salah satu karamba apung. "Yuk kita mancing ikan di karamba," ujar Samran.

Mancing menjadi salah satu atraksi menarik bagi wisatawan di karamba apung. "Turunkan kailnya dan rasakan, begitu ada yang menarik, kita langsung angkat kailnya ke atas," perintah Samran.

"Wow... dapat!!" teriak salah satu reporter televisi kegirangan saat berhasil mendapatkan seekor ikan di kailnya.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju ke salah satu rumah pengusaha ikan, Haji Ratno. Selain mengirim tuna ke Bali, Ratno juga menjelaskan mengenai udang ronggeng yang bernilai jual tinggi. "Kalau dulu lobster yang terkenal, sekarang udang ronggeng lagi primadona," kata Ratno.

Kalau ikan tuna sekilo Rp 60.000, udang ronggeng sekilo mencapai Rp 70.000. "Nyarinya di laut dangkal, pakai jerat," katanya. Ikan tuna dan udang ronggeng itu dikirim ke Bali menggunakan kapal kayu milik Ratno selama 3 hari 3 malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com