Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/08/2015, 08:26 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KULON PROGO, KOMPAS.com - Menjelang siang hari, Sabtu (23/8/2015), kami mulai bergegas untuk pergi menuju Kulon Progo. Di sana terdapat sebuah waduk di tengah pegunungan dengan pohon-pohon berdaun hijau. Pesona waduk dan pegunungan itu yang kami dan para wisatawan lain ketika melihat dari salah satu puncak bukit.

Nama obyek wisata yang KompasTravel dan rekan-rekan awak media kunjungi dalam salah satu rangkaian acara "Liputan dan Publikasi Potensi Wisata di DIY" yaitu Kalibiru. Beberapa tahun ke belakang, obyek wisata ini kian ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Itu yang diakui oleh Ketua Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan Mandiri di Dukuh Kalibiru, Parjan.

Dengan mobil, kami menuju Jalan Magelang-Purworejo untuk sebelumnya dapat sampai di Kalibiru. Sejenak meninggalkan ramai kota yang terkenal dengan jalan Malioboro ini. Deret gedung-gedung tua, hotel-hotel, dan bangunan lain berganti menjadi sawah-sawah. Jalan tampak lengang.

Sekitar pukul 11.00 WIB, kami mulai memasuki area di dekat Waduk Sermo. Laju mobil melambat. Mobil-mobil, bus, dan motor yang tadi terlihat di Jalan Raya Magelang-Purworejo telah hilang. Kini jalan yang tadi mulus, berganti menjadi tanah berbatu. Saat jendela dibuka, debu-debu masuk melalui jendela.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Jalan berbatu ketika dalam perjalanan menuju obyek wisata alam Kalibiru, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (23/2015).
Di kiri dan kanan jalan yang berbatu ini, terdapat beberapa rumah warga. Kemudian ada pula, pohon-pohon jati yang tumbuh di lereng-lereng yang terjal. Batangnya berwarna putih. Tingginya hampir mencapai 20 meter.

"Itu ada pertigaan. Belok ke kanan. Ada tulisannya Kalibiru," kata salah satu awak media, Fathur mengarahkan jalannya mobil.

Setelah berbelok, sontak jalan berubah menjadi mulus kembali. Waduk Sermo telah sejajar dengan mobil yang kami tumpangi. Mobil melaju terus mendaki pinggir bukit menuju puncak bukit di Dusun Kalibiru. Bagi yang membawa mobil ataupun motor, siapkan uang untuk biaya retribusi. Kemudian, pertanda untuk mulai menuju obyek wisata Kalibiru adalah sebuah plang bertuliskan "SD Negeri Sermo 2".

"Wah jalan menanjak. Hati-hati. Tolong lihat belakang," kata salah satu awak media, Sendy yang menjadi pengemudi mobil.

Jalan beraspal setelah kami berbelok berubah menjadi jalan yang mengerikan. Pasalnya, jalan yang kami lewati hanya cukup untuk dua mobil yang berpapasan. Kemudian, sudut kemiringan jalan mencapai 60 derajat. Tangan Sendy cukup lihai dalam memainkan persneling dan rem tangan agar mobil melaju dengan aman.

Setelah meliuk-liuk dan menanjak sejauh 2,5 kilometer, kami tiba di pintu masuk obyek wisata alam Kalibiru. Di sana, telah terparkir puluhan motor dan mobil. Para  wisatawan tampak di pintu masuk sedang membayar tiket dan juga sedang berjalan menuju area di dalam obyek wisata alam Kalibiru.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Salah satu wisatawan berfoto di spot foto 1 obyek wisata alam Kalibiru, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, Sabtu (22/8/2015). Untuk dapat berfoto di spot foto 1 ini, wisatawan dikenakan tarif sebesar Rp15.000 dan diberi waktu berfoto selama tiga menit.
Pohon-pohon melindungi dari terik panas matahari. Di dalam area Kalibiru tumbuh flora seperti pohon jati (Tectoba grandis). Waru (Hibiscus tiliaceus) sonokeling (Dalbergia latifolia), duwet (Syzgium cumini), talok (Muntingia calabura), dan berbagai flora lain.

Kalibiru merupakan area pertanian dan kehutanan yang sengaja dikelola oleh masyarakat secara mandiri. Obyek wisata Kalibiru merupakan salah satu contoh pengelolaan kawasan kehutanan berbasis pariwisata. Pantauan KompasTravel terdapat fasilitas-fasilitas untuk menunjang pariwisata seperti toilet, lahan parkir, tempat makan, musala, pegawai keamanan, hingga tim komunikasi untuk mengarahkan jalan dengan menggunakan Handy Talkie.

Di Kalibiru, ada satu titik yang terkenal untuk berfoto. Titik tersebut dapat diakses tak jauh dari pintu masuk Kalibiru. Di sana, wisatawan dapat berfoto dengan pemandangan Waduk Sermo dan Pegunungan Menoreh. Parjan mengatakan titik tersebut sangat diminati oleh para wisatawan. Tak heran jika Parjan membatasi waktu berfoto di atas pohon tersebut hanya tiga menit.

"Saya datang jam 09.00, jam 11 baru bisa foto. Dua jam menunggu," tutur wisatawan asal Bogor, Ratih kepada KompasTravel di Kalibiru.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Jalur trekking yang disediakan untuk para wisatawan oleh pengelola obyek wisata alam Kalibiru, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (23/8/2015).
Sebenarnya terdapat tiga spot foto di Kalibiru. Masing-masing menyediakan pemandangan yang hampir sama. Perbedaannya hanya dari sudut pandang. Kemudian yang berbeda lagi adalah harga untuk berfoto. Parjan mengatakan untuk harga tiket berfoto di spot foto 1 yaitu Rp15.000 dan spot foto 2 dan 3 seharga Rp10.000.

Kalibiru sendiri merupakan salah satu obyek wisata alam di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikelola oleh unit wisata alam kelompok tani. Wisata alam Kalibiru berada di area perbukitan titik tertinggi di 450 meter di atas permukaan laut.

Selain berfoto, kegiatan lain yang dapat dilakukan di Kalibiru adalah menelusuri jalan di sepanjang bukit. Di sekitar bukit, jalan-jalan setapak yang dapat dilewati oleh wisatawan. Namun, Parjan mengingatkan untuk tetap berhati-hati jika sedang berjalan mengambil foto.

Jika ingin mencari toilet, jangan khawatir karena terdapat 10 toilet yang tersebar di dalam area toilet. Berbagai pilihan makanan dan minuman ringan juga dapat ditemui di dalam area. Terdapat dua pilihan cara makan yaitu duduk di kursi atau beralaskan tikar.

Obyek wisata alam Kalibiru buka mulai pukul 08.00-17.00 WIB. Jika ingin menginap, terdapat juga penginapan untuk para wisatawan dengan harga Rp250.000. Untuk pilihan wisata lain di Kalibiru adalah outbond dan flying fox. Parjan mengatakan wisatawan juga dapat merasakan sensasi trekking di sekitar Kalibiru dengan berbagai jarak mulai dari dua hingga enam kilometer.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Cara Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Tiket Masuk Gratis

Cara Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Tiket Masuk Gratis

Jalan Jalan
Pameran Repatriasi di Jakarta: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket

Pameran Repatriasi di Jakarta: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket

Jalan Jalan
Berburu Tiket Liburan Domestik #DiIndonesiaAja Travel Fair, Catat Promonya

Berburu Tiket Liburan Domestik #DiIndonesiaAja Travel Fair, Catat Promonya

Travel Update
Sulawesi Selatan Targetkan Kunjungan Wisata Akhir Tahun Naik 15 Persen

Sulawesi Selatan Targetkan Kunjungan Wisata Akhir Tahun Naik 15 Persen

Travel Update
Libur Nataru 2024 Diprediksi Sumbang 107 Juta Pergerakan Wisnus, Ini Destinasi Favorit

Libur Nataru 2024 Diprediksi Sumbang 107 Juta Pergerakan Wisnus, Ini Destinasi Favorit

Travel Update
Medan, Bali, dan Makassar, Rute Penerbangan Favorit untuk Akhir Tahun

Medan, Bali, dan Makassar, Rute Penerbangan Favorit untuk Akhir Tahun

Travel Update
Pantai Klotok Wonogiri Sebelum Direvitalisasi, Dermaga Terbengkalai yang Jadi Spot Mancing

Pantai Klotok Wonogiri Sebelum Direvitalisasi, Dermaga Terbengkalai yang Jadi Spot Mancing

Travel Update
9 Juta Orang Diperkirakan Libur ke DIY Saat Akhir Tahun

9 Juta Orang Diperkirakan Libur ke DIY Saat Akhir Tahun

Travel Update
Masjid Sheikh Zayed di Solo Akan Gelar Pertunjukan Kembang Api, Rayakan Persahabatan Indonesia-UEA

Masjid Sheikh Zayed di Solo Akan Gelar Pertunjukan Kembang Api, Rayakan Persahabatan Indonesia-UEA

Travel Update
#DiIndonesiaAja Travel Fair 2023 Resmi Digelar, Dorong Pergerakan Wisnus

#DiIndonesiaAja Travel Fair 2023 Resmi Digelar, Dorong Pergerakan Wisnus

Travel Update
Rekomendasi Vila Unik untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Rekomendasi Vila Unik untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Travel Tips
Rute ke Pantai Klotok dari Pusat Wonogiri, Sekitar 1,5 Jam

Rute ke Pantai Klotok dari Pusat Wonogiri, Sekitar 1,5 Jam

Travel Tips
Harga Tiket dan Jam Buka Pantai Klotok Wonogiri yang Lagi Ramai

Harga Tiket dan Jam Buka Pantai Klotok Wonogiri yang Lagi Ramai

Travel Update
Rute Internasional Batik Air dari Joglosemar, ke Korea Rp 5,5 Juta  

Rute Internasional Batik Air dari Joglosemar, ke Korea Rp 5,5 Juta  

Travel Update
Pantai Klotok Wonogiri yang Indah usai Direvitalisasi, Dulu Dermaga Terbengkalai

Pantai Klotok Wonogiri yang Indah usai Direvitalisasi, Dulu Dermaga Terbengkalai

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com