"Kita (Indonesia) punya problem infrastuktur di gunung. Jika di Nepal dan Jepang, setiap enam jam ada tempat makan dan istrirahat untuk berlindung ketika naik gunung," kata salah satu narasumber talkshow "Wisata Gunung Nusantara", Adiseno pada acara Kompas Travel Fair 2015, Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu (29/8/2015) lalu.
Telah berpengalaman mendaki gunung-gunung di Indonesia dan di luar negeri, Adiseno mengatakan Jepang menggunakan pihak swasta untuk mengembangkan wisata gunung. Di sana, lanjut Adiseno, pihak taman nasional memberikan konsesi -pemberian izin- kepada swasta untuk mengelola. "Hal itu yang sebenarnya bisa kembangkan (konsep pengelolaan)," katanya.
Padahal secara luas, menurut Sofyan, pegunungan Nepal besarnya hampir sama dengan Pulau Jawa. Namun, devisa yang diterima dari pendakian gunung lebih besar. "Di Indonesia sendiri banyak potensi yang dapat dikelola untuk wisata gunung," lanjut pria yang juga bekerja menjadi pemandu wisata di operator pendakian gunung, Indonesia Expeditions.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.