Detail
Pengunjung wisata Istana Buckingham hanya memiliki satu rute untuk berjalan, dimulai dari ruang depan, tangga besar, lorong berisi koleksi karya seni, ruang pertemuan, hingga berakhir di halaman belakang. Setiap memasuki ruangan baru, mereka tinggal membuka menu dan memilih informasi mengenai ruang tersebut.
Terdapat pembatas yang memisahkan pengunjung dengan beberapa pajangan, seperti patung, vas, dan lukisan. Detail yang ada di dinding dan bersebelahan dengan rute jalan pengunjung dilapisi oleh akrilik untuk menghindari kerusakan pada perabot yang kebanyakan disepuh dengan emas.
Koleksi yang ditampilkan adalah barang-barang yang dipergunakan secara langsung oleh Ratu Elizabeth II ataupun pendahulunya. Tidak jarang dipajang foto yang menampilkan aktivitasnya di ruangan tersebut sewaktu menjalankan tugas kenegaraan.
Setiap ruangan memiliki tema yang berbeda, termasuk fungsinya di masa lalu dan dibandingkan dengan masa kini. Menyimak penjelasan dari pemandu elektronik, pengunjung akan mendapatkan informasi sekaligus alasan untuk menyimak sebagian detail ruangan yang disebut seperti ukiran di langit-langit, pemilihan warna ruang, hingga isi lukisan yang dipajang.
Saat itulah baru disadari bahwa larangan untuk mengoperasikan kamera dan ponsel di dalam istana membawa berkah. Semua pengunjung larut mendengarkan pemaparan pemandu elektronik sambil sesekali menyapu pandangan ke detail ruangan.
Tidak ada pengunjung yang sibuk mengambil gambar dengan kamera, apalagi sibuk berfoto diri (selfie) karena akan langsung ditegur oleh petugas yang tersebar di setiap ruangan. Semua hening menikmati detail dari setiap ruangan di dalam istana.
Perjalanan berakhir begitu pengunjung keluar dan mendapati halaman rumput yang luas. Di sana larangan membawa kamera dan ponsel sudah tidak berlaku sehingga menjadi tempat bagi wisatawan untuk mengabadikan kunjungan mereka.
Mengikuti jalan setapak menuju pintu keluar, masih ada tenda berisi suvenir yang terkait dengan identitas Istana Buckingham, mulai gantungan kunci, magnet kulkas, buku, baju, hingga perhiasan. Ini adalah kesempatan terakhir bagi wisatawan untuk membawa pulang buah tangan.
Ujung dari jalan setapak yang mengitari halaman belakang istana ini adalah meja dengan staf yang membubuhkan stempel di belakang tiket masuk. ”Tiket ini bisa Anda gunakan kembali hingga setahun ke depan,” ujarnya.
Terselip harapan di dalam hati sewaktu mengamati stempel tersebut, semoga bisa datang kembali. (DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.