Dalam semangkuk soto kudus ada nasi, irisan daging kerbau, mi putih atau soun, tauge, irisan kol, butiran kacang kedelai, taburan daun seledri dan bawang goreng. Bahan pelengkap itu, disiram kuah dari kaldu daging kerbau yang panas, yang telah diberi bumbu rempah-rempah. Di antaranya, cengkih, kayu manis, kemiri serta perasan jeruk limau.
Kuah soto merupakan representasi budaya Jawa. Berwarna bening, sedikit berminyak dan sedikit asam karena penggunaan asam jawa. Itu sebabnya, kuliner ini cocok disantap saat makan siang. Sebagai pendamping, Ferry menyediakan lauk otak dan paru kerbau goreng, perkedel kentang, serta kerupuk rambak kulit kerbau.
Dalam sehari, Ferry bisa menjual 200 mangkuk soto. Saat akhir pekan atau hari libur, dia berhasil menyajikan hingga 300 mangkuk. Ferry juga memberi pilihan soto daging ayam, pindang ayam serta pindang kerbau.
Ternyata, soto yang dibanderol Rp 10.000 per mangkuk itu tak hanya disukai warga Kota Kretek. Ferry bercerita, ada konsumen asal Medan yang makan secara lahap tiga mangkuk soto yang dipesan.
"Seusai makan, dia marah-marah. Katanya, sotonya tidak enak karena dia hanya makan tiga mangkuk dan ingin tambah," ucap Ferry tertawa senang lantaran berarti, sang pembeli merasa ketagihan.
Soto Pak Ramidjan juga menjadi tempat makan para turis asing yang pulang belanja kerajinan ukir di Jepara. Dari foto-foto yang dipajang, warung berukuran 9 kali 13 meter ini juga pernah disambangi artis, di antaranya Teuku Wisnu, Donita, serta anggota band Club Eighties. (Tribun Jateng/Mamdukh Adi Priyanto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.