MUNTOK, KOMPAS.com – Dikenal sebagai penghasil timah dan lada putih unggulan nyatanya belum membuat Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung berpuas diri. Kini, Kabupaten Bangka Barat, khususnya Kota Muntok bersiap menjadikan homestay sebagai andalan baru untuk sektor pariwisata mereka.
“Kami ingin warga menjadi tuan di rumahnya sendiri. Ini jadi peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan sektor wisata,” kata Bupati Bangka Barat, Zuhri M Syazali, saat membuka IMT-GT Homestay Fair 2015, Jumat (11/9/2015).
Menurut Zuhri, dengan pengemasan yang baik terhadap dua komoditas terdahulu, yakni timah dan lada putih, maka Zuhri optimistis akan turut mengembangkan sektor homestay yang mulai coba dikembangkan masyarakat setempat.
Meski baru coba dirintis, kini terdapat 80 rumah singgah yang siap untuk dijadikan homestay dengan berbagai kelas. Dengan total 199 kamar, homestay tersebut ditawarkan mulai dari Rp 50.000 – Rp 1.500.000 per malamnya.
Selain mempersiapkan diri dari segi fasilitas dan infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia juga coba dilakukan guna menunjang pariwisata Kota Muntok.
“Ada komunitas bahasa Inggris. Mereka dilatih oleh beberapa pihak salah satunya dari Amerika,” kata Ketua Asosiasi Homestay Bangka Barat, Abang Faizal.
Untuk standardisasi, Faizal mengaku homestay di Kota Muntok sudah sesuai dengan standar yang ada. Hal tersebut di antaranya dengan penyediaan perlengkapan mandi, handuk, serta sarapan untuk para tamu.
“Standar pelayanannya sama, hanya fasilitasnya yang berbeda. Handuk di kamar 50 ribu tentu tidak setebal kamar 1,5 juta,” imbuh Faizal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.