Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Damai Ladang Jeruk Kintamani

Kompas.com - 14/09/2015, 10:39 WIB

Tahun ini tergolong istimewa karena masih banyak jeruk yang dibiarkan menguning di pohon. Tahun-tahun sebelumnya, jumlah jeruk di pohon sudah mulai habis menjelang Agustus. ”Sekarang harganya anjlok. Harga pupuk tidak sepadan dengan harga jual. Banyak petani yang masih menyimpan jeruk di kebun dengan harapan harga bisa naik,” tambah Ketut Sumadri, petani dan pengepul jeruk.

Untuk menambah penghasilan dari hasil bumi, petani juga menanami tanah di sela pohon jeruk dengan beragam tanaman tumpang sari. Petani lain menanam kopi atau bunga, sedangkan Ketut Darsa memilih menanam cabai sebagai tanaman tumpang sari.

Cinta jeruk

Pertalian petani Kintamani dengan tanaman jeruk sudah dimulai sejak penanaman pertama tahun 1993. Pada 1999, area pertanaman jeruk mati akibat serangan penyakit, kemudian bangkit lagi tahun 2003. Dari awalnya ditanami jagung, ketela, dan singkong, ladang-ladang itu kini menguning oleh tanaman jeruk

Pohon-pohon yang ditanam tahun 2003 dan saat ini sudah berusia belasan tahun itu masih tetap produktif. Pohon jeruk biasanya sudah mulai belajar berbuah sejak usia tiga tahun dan mulai panen setelah umur empat tahun.

Jeruk dari Kintamani termasuk berkualitas. Sejak dipetik, jeruk Kintamani bisa bertahan tetap segar hingga satu pekan. Petani jeruk di Bali juga memiliki keterkaitan mendalam dengan produksi jeruk sebagai sarana sembahyang. Banten atau persembahan biasanya dihiasi dengan keindahan jeruk. Pada perayaan hari raya, seperti Galungan, warga biasa menghiasi banten dengan jeruk yang berukuran kecil. Adapun jeruk dengan ukuran besar umumnya dipakai sebagai banten upacara piodalan di pura.

”Kalau tanahnya subur, enggak berhenti buahnya. Tiap kali ke ladang, saya pasti memetik buah terbaik. Ada yang kelihatannya enak, pasti kami ambil. Yang paling enak justru yang kulitnya jelek,” kata Ketut Sumadri. Biar jelek, asal manis, karena sudah telanjur cinta jeruk. (Mawar Kusuma)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 13 September 2015, di halaman 25 dengan judul "Damai Ladang Jeruk Kintamani".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Travel Update
Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com