Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasi Goreng dan Mi Goreng Laris Manis di "Beijing Meets Bali"

Kompas.com - 15/09/2015, 15:42 WIB
BEIJING, KOMPAS.com - Nasi goreng dan mi goreng, menjadi dua menu khas Indonesia yang laris manis dalam Festival Masakan Indonesia bertajuk "Beijing Meets Bali" yang digelar di Beijing, China, pada 12 hingga 20 September 2015.

"Favoritnya pengunjung adalah nasi goreng dan mi goreng," kata juru masak asal Indonesia Puguh Setyabudi dalam obrolan dengan Antara, pada pembukaan Festival Masakan Indonesia di Beijing, Senin (14/9/2015) malam.

Puguh Setyabudi bersama dua rekan juru masak lainnya yakni I Made Semawan dan I Komang Agus Surya, sengaja didatangkan ke Beijing dari sebuah hotel berjaringan internasional di Bali untuk menghadirkan aneka kuliner khas Indonesia, termasuk Bali.

Puguh Setyabudi menambahkan setiap hari menyajikan sekitar 50 menu masakan Indonesia, termasuk makanan penutup dan aneka buah segar yang ditata secara apik.

Pada malam pembukaan Festival Masakan Indonesia, disajikan aneka masakan seperti sayur bening, sate, nasi goreng mi goreng, karedok, ayam sambal matah, gado-gado.

Untuk makanan selingan dan penutup antara lain disajikan bubur kacang hijau, bubur sumsum, kolak labu, dadar gulung, serta aneka potongan buah-buahan.

WWW.REKOMENDASI.ME Mie goreng jawa.
Juru masak eksekutif Yanick Erkhsam mengatakan ini kali kedua pihaknya menggelar Festival Masakan Indonesia. "Warga Beijing menyukai masakan Indonesia terutama jika tidak terlalu pedas, seperti mi goreng dan nasi goreng," ungkapnya.

Untuk rasa, lanjut Yanick, mungkin tidak akan tepat sama dengan yang ada di Indonesia. "Namun, kami berupaya untuk bisa sama. Ini karenn salah satu faktor yakni tidak semua bumbu tersedia di Beijing, sehingga kami harus melakukan improvisasi, agar rasanya identik sama dengan yang di Indonesia," tutur Yanick yang mengenal masakan Indonesia kali pertama di Makau.

Gaet turis

Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo dalam sambutannya mengatakan kuliner dapat menjadi sarana promosi bagi sebuah destinasi.

"Festival Masakan Indonesia bertajuk 'Beijing Meets Bali' memiliki arti penting, mengingat Bali selama ini telah menjadi destinasi favorit bagi sebagian besar masyarakat Tiongkok, termasuk di Beijing," katanya.

"Semua tahu tentang Bali, namun tidak semua tahu tentang keragaman kuliner Indonesia termasuk Bali. Dengan festival ini, diharapkan masyarakat Tiongkok, khususnya di Beijing, dapat lebih mengetahui secara lengkap termasuk tentang keragaman kulinernya, aromanya, rasanya," sambungnya.

Dengan demikian, lanjut Soegeng, akan banyak warga China yang ingin datang ke Indonesia, mencicipi langsung aneka kuliner khasnya.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Kuil yang paling ramai dikunjungi para turis di Temple of Heaven di Beijing, Tiongkok.
"Terlebih kini Pemerintah Indonesia telah menargetkan jumlah kunjungan turis China sebanyak dua juta orang setiap tahun. Jadi, festival ini merupakan langkah lain untuk mempromosikan Indonesia dari sisi kulinernya," katanya.

Berdasarkan data Kementerian Pariwisata jumlah kunjungan turis mancanegara ke Indonesia pada 2014 tercatat 9,4 juta atau lebih tinggi 8,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sedangkan jumlah kunjungan turis China pada 2014 tercatat 959.231 orang atau naik sekitar 28,25 persen dibandingkan 2013. Pemerintah berharap tahun ini kunjungan turis China dapat mencapai 1,3 hingga 2 juta orang datang ke Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com