Hal ini dikatakan Menpar Arief Yahya dalam Konferensi Pers ASEAN Marketing Summit 2015, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (17/9/2015). "Ini dilakukan karena ada kebutuhan bersama antara Singapura dengan Indonesia," kata Arief.
Menurut Arief, kerja sama ini akan menguntungkan kedua belah pihak. Menpar mengatakan dalam kerja sama ini Singapura akan menjadi negara tempat para wisatawan datang atau singgah sebelum ke Indonesia. Ini dilakukan karena sejauh ini Indonesia masih belum memiliki banyak penerbangan langsung ke negara-negara di belahan dunia lain.
Sementara Singapura dengan bandaranya mampu mendatangkan turis dari mana pun. "Singapura akan jadi tempat mendaratnya, kita (Indonesia) akan menyediakan produknya (wisata)," jelas Arief.
Menpar menargetkan tambahan satu juta wisatawan dengan adanya kerja sama ini. Nantinya Singapura dan Indonesia akan menawarkan wisata sebagai satu paket. Kepulauan Riau akan menjadi salah satu destinasi utama turis untuk singgah. Salah satu pulau yang jadi incaran ialah Pulau Bintan.
"Untuk short term (jangka pendek) ya Kepri (Kepulauan Riau) akan banyak diuntungkan wisatanya, setelah itu baru daerah-daerah yang memiliki penerbangan langsung ke Indonesia, ada 17 daerah," terang Arief.
Menpar mengibaratkan Singapura seperti kolam penuh ikan. Indonesia hanya tinggal memancing wisatawan dari sana untuk datang. "Kalau mau memancing ikan enak di kolam atau di laut? Ya di kolam, ikan banyak, air tenang, kita tinggal pancingin saja terus," jelasnya sambil tertawa.
Ke depan selain Singapura, negara-negara ASEAN akan menjadi satu destinasi. Ini akan menjadi salah satu konsep marketing ASEAN yang ditawarkan. Nantinya, tambah Arief, ASEAN akan menjadi seperti Eropa, satu tujuan wisata dengan banyak negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.