Setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam dengan perahu cepat dari Pulau Komodo, sampailah kami di Pulau Padar, satu dari tiga pulau utama di kawasan Taman Nasional Komodo. Dua perahu motor kayu yang berlabuh di tepi pantai menandakan sudah ada dua rombongan lain yang berkunjung ke pulau tak berpenghuni tersebut.
”Kalau sudah sampai di sini, rugi kalau tidak naik ke atas bukit,” kata Teny, wisatawan asal Yogyakarta yang kami temui saat kami mendarat, Selasa (1/9/2015). Teny pun dengan semangat menunjukkan sejumlah foto yang diambil dari puncak bukit tertinggi di Pulau Padar menggunakan kamera pada telepon pintarnya.
Foto-foto yang ditunjukkan Teny memacu semangat kami, rombongan wartawan bersama Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, untuk bergegas menuju puncak bukit di Pulau Padar. Perlu usaha lumayan keras bagi mereka yang tak biasa mendaki gunung untuk menyusuri jalan setapak mendaki bukit setinggi sekitar 500 meter dengan kemiringan rata-rata 45 derajat tersebut.
Beberapa gundukan batu karang di lereng bukit itu membantu kami untuk sekadar mengambil napas dan meneguk air mineral sebelum meneruskan perjalanan. Matahari yang bersinar terik siang itu memang lumayan menguras cairan tubuh. Laut yang tenang dan terlihat biru dari ketinggian menambah semangat kami untuk segera mencapai puncak.
Tak sampai 10 meter menjelang puncak, di sebuah tempat yang lumayan datar, beberapa orang sibuk mengarahkan gaya dan memotret seorang laki-laki dan perempuan yang mengenakan pakaian pengantin ala Barat. ”Wuih, ada yang prewed (foto pre wedding) di sini,” kata seorang rekan wartawan dengan takjub.
Dan memang, tak salah jika Wilson dan Winy, pasangan kekasih asal Bandung, Jawa Barat, menerima ajakan teman-temannya untuk membuat foto pre wedding di ketinggian bukit Padar tersebut. Beberapa teluk di pulau itu yang menciptakan panorama danau dengan pasir putih di pantainya menjadi latar belakang yang eksotis.
Sebagaimana janji Kepala Balai Taman Nasional Komodo Helmi, dari puncak bukit Padar kami disuguhi panorama tiga danau di Laut Flores. Tiga lekukan besar di kedua sisi tebing di Pulau Padar, baik yang menghadap Pulau Komodo maupun Pulau Rinca, memang terlihat seperti tiga tepi danau yang melingkar. Airnya yang biru terlihat kontras dengan pasir putih di pantainya. Rasa lelah dan dahaga saat mendaki bukit itu pun terbayar.
Selain berfoto-foto, kami pun tidak melewatkan pemandangan saat mentari secara perlahan tenggelam di ufuk barat. Dari puncak bukit, kami melihat Wilson dan Winy pun tak melewatkan momen tersebut untuk melengkapi foto-foto pre wedding mereka.
Andalan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.